Mohon tunggu...
silvester alvin basundara
silvester alvin basundara Mohon Tunggu... Lainnya - Komunikasi UAJY

UAJY 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasca Serangan Teror di Perancis dan Austria, Inggris Tingkatkan Status Menjadi Berat

10 November 2020   10:26 Diperbarui: 10 November 2020   10:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melansir dari www.independent.co.uk, tentang kewaspadaan Inggris dari serangan teror, Inggris lakukan langkah peningkatan  status berat di Inggris yang menandakan bahwa memungkinkan akan adanya ancaman teror, setelah aksi teror di Perancis serta Austria.

Menurut menteri kabinet Inggris Priti Patel, warga Inggris tidak perlu khawatir namun tetap harus waspada sebagai tindak pencegahan serangan teror susulan.

Beberapa hari terakhir kelompok jihad seperti ISIS, Al-Qaeda dan lainnya telah meningkatkan aktivitas di seluruh dunia bagi para pendukungnya  untuk melakukan ancaman teror.

Terakhir kalinya, Inggris meningkatkan status berat atau besar pada tahun lalu, saat seorang ekstrimis Muslim melakukan pembunuhan terhadap dua orang di sebuah acara rehabilitasi di London.

Sebagai langkah meminimalisir adanya ancaman terorisme, Menteri Kabinet Inggris Patel telah melakukan langkah konkret seperti memperkuat persenjataan dan kekuatan pertahanan negara.

"Jangan ada keraguan di antara masyarakat atau publik Inggris akan keamanan nasional, proses peningkatan keamanan tersebut akan tetap berlanjut", ucap Patel Menteri Kabinet Inggris.

"Ancaman terorisme di Inggris memang nyata dan tidak bisa dipungkiri, saya meminta masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan keaktifan jika mendapati kecurigaan serta melaporkannya kepada pihak kepolisian", Pungkas Patel.

Polisi anti-terorisme mempercayai bahwa adanya pembatasan sosial atau lockdwon, dapat menjadi perubahan cara serta metode terorisme.

Isis memperkenalkan penargetan di sebuah tempat keramaian publik dengan menggunakan cara dan model tradisional, seperti penggunaan pisau dan kendaraan sebagai cara propagandanya.

Pembunuhan di sebuah gereja dan seorang guru di Perancis yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammmad sebagai rangkaian besar serangan terorisme di Eropa yang dapat dikatakan lebih ditargetkan.

Pemimpin kepolisian nasional, Nick Aldworth, mengatakan: "Dibanding tahun 2017, pengungkapan terorisme meningkat pada tahun ini".

"Jangan pernah menganggap bahwa kita akan terbebas serta kebal dari arus serangan terorisme di Eropa." Tambah Nick, bahwa 2017 sebagai awal dari rangkaian peristiwa -- peristiwa teror yang terjadi pada belakangan ini.

Warga masyarakat serta jaringan bisnis didesak oleh Nick, untuk memanfaatkan pelatihan keamanan daring gratis melalui polisi anti-terorisme.

Neil Basu, sebagai kepala Penanggulangan Terorisme Inggris, mengatakan tentang pandangannya dengan para korban serangan di Austria dan Perancis bahwa, aparat Counter Terrorism Policing terus bekerja sama dengan mitra internasional sebagai bentuk bantuan yang bisa dimaksimalkan.

"Adanya peningkatan ancaman ini bergerak ke parah atau berat, yang berarti akan adanya peluang terjadinya ancaman teroris di Inggris bisa saja terjadi", ucap Basu.

Basu menyerukan supaya masyarakat bersama -- sama menolak tindak terorisme yang berusaha menebar kebencian serta perpecahan di antara warga masyarakat.

Basu yang juga berpangkat perwira senior tersebut, berpendapat tindakan peningkatan perlindungan serta pencegahan teror ditindaklanjuti dengan melakukan patroli oleh pihak kepolisian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun