Mohon tunggu...
silvani dmk
silvani dmk Mohon Tunggu... Guru - Silvani Lika Aprilia Damanik

Dream | Create | Inspire (Find me on social media @silvanidmk_)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self Love: Aku Cantik, Aku Good Looking

19 Oktober 2020   14:59 Diperbarui: 19 Oktober 2020   15:17 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu tahu apa arti cantik?

 Cantik itu ketika kamu punya kulit yang putih, rambut yang lurus dengan wajah oval dan badan yang tinggi langsing. 

Hey! Damn!

Mulai Dari Timur hingga Barat Indonesia bentuk wajah kita itu berbeda-beda, warna kulit kita juga engga sama berikut model rambut dan bentuk tubuh yang udah ada faktor genetiknya masing-masing. lantas atas dasar apa kita dengan mudah menentukan beauty standard yang demikian dan bahkan menyama-ratakan itu di satu Indonesia?

Saat ini media memang menjadi salah satu faktor yang sangat berimpact untuk diri kita. Apa yg media katakan cantik itu mendoktrin kita untuk menganggapnya cantik juga, padahal its not enough to claimed as "beautiful".

Ya selain media yang terus menerus menjadi toxic, society juga demikian. Because Society kills everything. Society bikin kita makin down dan kita kehilangan kepercayaan diri buat show up something from ourself dan malah kita jadi ngerasa gak cantik.

Lalu good looking, apa sih good looking? Pernah dengar gak jokes "Keadilan sosial bagi mereka yang good looking" dan sebenarnya itu bukan sekedar candaan. Manusiawi sekali jika kita menganggap orang dengan good looking itu lebih bisa embrace theirself to the world dibanding kita yang menurut kita sendiri jauh dari kata goodlooking. Misal didunia persinetronan, yang dapat peran protagonis biasa lebih cantik daripada yang antagonis, true? Ternyata didunia nyata juga demikian. Yang good looking lebih punya tempat dibanding yang biasa aja.

Diusia kepala dua ini kita memang sedang dihadapkan pada quarter life crisis, yang dimana kita sendiri mempertanyakan tentang diri kita tanpa tahu apa jawabannya, yang biasanya berakhir dengan self diagnose atau menghakimi diri sendiri.

Cerita sedikit, aku tuh orang dengan badan yang kurus, dan kulit yang tan. sudah banyak sekali pengalaman yang tidak mengenakkan yang relate dengan fisik aku ini. Like a Bullying, body shaming, which is udah gak terhitung.

Sampai, kayak pernah jahat sama diri sendiri ngutuk buat benci gitu. Karena dikatain kurus itu sama engga enaknya dengan dikatain gendut.

Kebanyakan I take it as a joke, tapi sebenarnya its so mean seriously.

Lebih sedih lagi ketika temen deket kita sendiri yang bully gitu, karenakan kita udah kayak naruh kepercayaan ke mereka tapi mereka gituin kita, itu sakitnya berlipat ganda sih.

Kadang juga kalau lagi berdiri disatu tempat dan diliat banyak orang gitu tuh langsung ngerasa minder, padahal belum tentu yg ada difikiran mereka itu selalu kamu kurus, kamu gak putih. bisa aja karena pakaianmu bagus, atau menarik gitu. sebenarnya Ketika kita banyak memandang sesuatu secara positif maka insecurity itu juga akan berkurang.

Hal ini relate sih dengan kepercayaan diri, sejauh mana kita bisa percaya dengan diri sendiri. Dan menurut 1% Percaya diri itu berhubungan dengan self-esteem, self esteem itu pengaruh seluruh hal tentang diri kita. Yang kalau self-esteemnya tinggi maka kepercayaan dirinya juga meningkat dan lebih puas dengan hidup mereka karena mereka berani mencoba hal yang baru. Dan sebaliknya orang yang dengan self-esteem rendah biasanya berakhir dengan penyesalan. Padahal Penyesalan karena gagal dalam mencoba sesuatu itu tidak semenyakitkan ketika tidak mencoba sesuatu sama sekali.

Jadi, Pertama kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri, dengan kondisi kita atau kekurangan kita. Dan terus temukan value dan apa yang berharga dari diri kita. nevermind kekurangan kamu apa, yang harus kamu perlihatkan adalah kelebihan kamu dan apa yang positif dari kamu.

Dan selalu terapkan mindset bahwa semua yang ada didiri aku ini lah yang ngebantu aku beraktivitas sampai detik ini dan aku harusnya be thankful and grateful. Selalu Positive thinking, dengerin kritik yang membangun aja dan jangan dengerin kritik yang menjatuhkan.

Percaya aja bahwa orang-orang tidak melulu suka sama aku karena wajah atau fisik tapi lebih kayak ke personality aku. ketika aku ketemu seseorang yang tidak bisa menerima aku dan kekurangan aku ya berarti they don't deserve me.

Self love itu memang penting sekali, tapi bukan berarti kamu bisa suprisely bilang I love my self and i don't care about anyone else. Ga gitu konsepnya, karena self love juga ada prosesnya dan you must doing step by step. intinya jgn bandingin dirimu dngn yg lain jangan fokus pada hal yang tidak kamu punya. Tapi bandingin dirimu yang dulu dengan yangg sekarang dan liat progressmu.

Terakhir, ketika sudah bisa accept yourself akan merasa lebih bahagia, kamu bisa buat definisi cantik dengan versi mu sendiri, goodlooking based your opinion.

Kalau kata Mbak Najwa Shihab "Jangan mau didikte oleh ukuran cantik yg dibuat orang lain karena Kecantikan bukan untuk diperlombakan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun