Mohon tunggu...
silvani dmk
silvani dmk Mohon Tunggu... Guru - Silvani Lika Aprilia Damanik

Dream | Create | Inspire (Find me on social media @silvanidmk_)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia dan Peminatnya

3 November 2019   13:20 Diperbarui: 6 November 2019   20:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com/pocketindonesia

Itu dikarenakan adanya pernikahan antarsuku yang mengakibatkan orang tua tak lagi mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anaknya. Dampak ini bisa kita lihat bersama di daerah timur Indonesia, sampai saat ini menurut data statistik bahasa daerah di Indonesia sekitar 652 dan dan data tersebut dapat berubah dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun lagi.

Namun dari beberapa penyebab tersebut saya rasa perlu saya tuliskan di sini beberapa ide dan saran yang saya fikirkan dan dapatkan dari beberapa teman dan sumber-sumber yang pernah saya baca, nantinya diharapkan ide dan saran ini dapat membuat kita bersama untuk mulai sadar dan lebih peka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, ide dan saran itu diantaranya adalah;

1. MEMBUAT HARI PERINGATAN UNTUK BAHASA INDONESIA

Di  Indonesia kita mempunyai 20 hari libur terhitung dari bulan Januari hingga Desember. Dan ada banyak sekali hari-hari perayaan dan peringatan seperti Hari sumpah Pemuda, hari kesatian Pancasila dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Dari beberapa hari peringatan tersebut belum ada yang dinamai sebagai hari peringatan bahasa Indonesia. Hari dimana merayakan dan memperingati Bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan dan bahasa kebanggaan kita. Dan saya rasa tanggal yang paling tepat adalah tanggal dimana pertama kali Bahasa Indonesia diresmikan yaitu pada 18 Agustus 1945 dimana pada saat itu di tandatangani lah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

2. KETAHUI SEJARAH BAHASA INDONESIA

Ada pepatah "tak kenal maka tak sayang" itu juga yang menjadi poin penting ketika kita ingin mencintai Bahasa Indonesia, bagaimana mungkin kita bisa mencintai Bahasa Indonesia sedangkan kita belum mengenal dan mengetahui sejarah asal usul dari Bahasa Indonesia, maka dari itu sebelum hendak mencintai bahasa Indonesia terlebih dahulu kita harus mengenal dan mencari tahu sejarah dari Bahasa Indonesia itu sendiri, selalu membaca dan berdiskusi dengan orang lain, ketika sudah mengenal maka timbul lah rasa kecintaan kita kepada Bahasa Indonesia.

3. JANGAN MALU BERBAHASA INDONESIA

Dari ketiga penyebab kurang di minatinya bahasa indonesia diatas, semua alasan utamanya adalah karena bahasa-bahasa asing atau bahasa gaul dianggap lebih keren daripada bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan jika seseorang tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul atau asing tersebut maka orang tersebut akan dianggap tidak keren, sering kali stereotypes seperti itu muncul dikalangan pemuda Indonesia, satu hal yang perlu ditekankan dan di ingat selalu ketika dalam keadaan seperti ini adalah, jangan malu berbahasa Indonesia, tetap berusaha untuk bertutur kata yang baik sesuai dengan bahasa indonesia yang baik dan benar, tetap timbulkan rasa bangga dalam diri ketika menggunakan bahasa indonesia.

4. MULAI MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SENDIRI

Bagi sebagian orang di Indonesia, bahasa Indonesia bukan hanya sebagai bahasa pengantar namun juga menjadi bahasa Ibu atau bahasa pertama yang mereka ketahui di samping bahasa daerah, maka dari itu jika kita sudah terbiasa berbahasa Indonesia dirumah sendiri itu akan menjadi kebiasaan juga di lingkungan kita.

Dari empat saran dan ide yang saya tulis tersebut, diharapkan nantinya para generasi muda dan bangsa Indonesia tetap bisa melestarikan, menjaga dan mencintai bahasa Indonesia sampai kapan pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun