Mohon tunggu...
silvani dmk
silvani dmk Mohon Tunggu... Guru - Silvani Lika Aprilia Damanik

Dream | Create | Inspire (Find me on social media @silvanidmk_)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stereotipe di Indonesia

3 Juli 2019   22:43 Diperbarui: 11 November 2019   15:49 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Orang Batak itu ngomongnya kasar, orang Padang itu pelit, Orang Jawa pada lambat, cewek Sunda Cuma modal cantik aja"

Itu adalah beberapa butir stereotipe yang sering sekali saya dengar, dari masih kecil sampai sudah menginjak usia kepala dua ini, buat yang belum tau apa itu stereotipe yuk kita bahas sedikit tentang stereotipe.

Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan presepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan (wikipedia) sederhananya bagaimana kita menilai seseorang berdasarkan sukunya padahal belum tentu seperti itu kenyataanya. Dari contoh yang sudah saya berikan diatas pasti kalian pernah tau salah satunya atau bahkan semuanya dan mungkin lebih banyak lagi stereotipe lainnya yang kalian ketahui.

Kita sadari bersama bahwa etnis yang ada di Indonesia sangatlah banyak, dan menurut sensus Badan Pusat statistik yang terbaru ada terdapat lebih dari 300 kelompok etnis yang menempati wilayah Nusantara, luar biasa! Bukan hal mudah untuk bisa memahami setiap suku tersebut, negara kita saja sudah merdeka tujuh dekade namun tetap saja saya merasa masih ada batas atau benteng antar etnis, terbukti dengan adanya  stereotipe-stereotipe diantara suku yang satu dengan yang lainnya.

Saya sendiri lahir dan besar dari orangtua yang bersuku Batak, namun menurut pengalaman saya tidak semua orang Batak itu ngomongnya kasar, kecuali preman kampung atau beberapa supir angkot yang emosi karena sewanya diambil angkot lain, kemudian jika membahas tentang stereotipe bahwa orang Padang pelit, itu sebenarnya cermat bukan pelit karena di Padang menganut Matrilineal yaitu mengikut pada garis ibu, dan disana yang mendapat warisan itu adalah perempuan. 

Bahkan perempuanlah yang akan membeli laki-laki untuk dinikahi, jadi kebanyakan pria Padang akan merantau dan berdagang dengan cermat dan memperhitungkan semuanya dengan sangat hati-hati, kalau bahas Padang saya Jadi keingat sama pengalaman saya saat membeli nasi padang dengan harga 8000 namun porsinya luar biasa mengenyangkan dan lagi-lagi stereotipe tersebut tidak benar adanya.

Jika bicara tentang stereotipe yang mengatakan bahwa orang Jawa itu lembut namun Hipokrit, sebenarnya sifat-sifat hipokrit itu bukan hanya ada pada diri orang yang Bersuku Jawa namun pada dasarnya setiap manusia memiliki tabiat seperti ini, apalagi kita pahami bersama bahwa budaya gosip yang sudah mendarah daging dan menjadi tabiat kita, dan itu sudah terkategorikan sebagai perilaku hipokrit, memang orang yang bersuku Jawa lebih lembut dibanding dengan suku saya, namun jika diambil benang merahnya bahwa ada juga orang yang menganut suku Jawa suaranya juga keras. Jadi balik lagi kepribadi masing-masing.

Pada dasarnya semua orang punya sifat dan kepribadian masing-masing tidak terlepas dari baik atau buruknya sifat orang tersebut.Saya memahami bahwa ajaran-ajaran atau kata-kata stereotipe tersebut sudah melekat untuk sebagian orang, karena dari kecil sudah ditanamkan hal-hal seperti itu dan diyakini bahwa bukan hal mudah untuk merubah doktrin-doktrin tersebut, namun pada tulisan saya ini saya ingin kita bersama untuk merubah pandangan atau perspektif terhadap stereotipe-stereotipe yang ada pada diri masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun