Mohon tunggu...
Silo Hadi Hermawan
Silo Hadi Hermawan Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Lebih baik melangkah 1 langkah yang bermanfaat daripada berlari seribu langkah tanpa kepastian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komitmen Tokoh Lintas Agama Agar Kejadian Tolikara Tidak Terulang Lagi di Berbagai Daerah di Indonesia

25 Juli 2015   06:51 Diperbarui: 25 Juli 2015   06:51 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencermati pasca kejadian Tolikara dengan berkumpulnya para tokoh-tokoh agama di berbagai daerah di Indonesia untuk berkomitmen agar kejadian kerusuhan Tolikara tidak terulang di berbagai daerah di Indonesia merupakan sebuah kemajuan untuk lebih meningkatkan toleransi antar umat beragama di Indonesia. Para tokoh lintas agama di berbagai daerah sepakat untuk berkomitmen menghormati satu sama lain meski berbeda keyakinan. Hal ini dilihat dari semangat menumbuhkan kembali sikap toleransi antar umat beragama dengan di adakannya dialog serta silaturahmi antar umat beragama di berbagai daerah dengan tujuan agar insiden Tolikara tidak terulang di daerahnya.

Kamis malam tanggal 23 Juli 2015 Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengundang para tokoh agama Nasional di Istana Negara Jakarta, dalam pertemuan tersebut Presiden mengajak para tokoh agama Nasional untuk pentingnya komunikasi dan silaturahmi antar umat beragama agar kejadian Tolikara tidak terulang kembali di daerah manapun di Indonesia. Presiden juga meminta untuk memperjuangkan agar persaudaraan dan kerukunan lintas agama di tanah air betul-betul bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Jumat tanggal 24 Juli 2015 acara silaturahmi keamanan dan ketertiban masyarakat digelar Kepolisian Resor Kota Besar Bandung dengan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bandung dengan ketuanya Ahmad Suherman menyatakan sikap untuk menghormati satu sama lain meskipun berbeda keyakinan dan agama yang dianut masing-masing.

Di Solo walikota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota Ahmad Purnomo bersama dengan para tokoh lintas agama mendeklarasikan pernyataan sikap siap menjaga perdamaian antarumat beragama di Kota Solo. Pengurus FKUB Solo, Ustadz Dahlan, menjelaskan toleransi masyarakat Papua selama ini sebenarnya tidak ada masalah. Jadi, insiden di Tolikara tidak ada kaitanya dengan agama atau suku.

Sikap tegas dinyatakan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam pertemuan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Indonesia di Pondok Pesantren Buntet, Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyatakan akan memecat kepala daerah yang tak memberi kebebasan beribadah bagi setiap warganya. Pemda wajib memfasilitasi kebebasan beribadah bagi setiap warganya. Gubernur, bupati, wali kota, harus memberikan pelayanan dalam kebebasan beribadah kalau tidak akan dipecat. Setuju pak…

Di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan kerusuhan di Tolikara, Papua tidak merembet ke Jawa Timur. Pakde Karwo menjelaskan kunci dari perdamian sebuah wilayah adalah bertemunya ulama dan umaro (pemimpin). Ulama dan umaro berkumpul membicarakan persoalan persatuan bangsa. Menurut Pakde Karwo saat ini thermometer di Jawa Timur masih 36 hingga 37 derajat. Artinya sehat-sehat saja.

Di Madiun Bupati Madiun, Jawa Timur, Muhtarom menggelar Deklarasi dan penandatanganan pernyataan sikap untuk menghindari konflik antarumat beragama oleh Forum Kerukunan Umat Beragama disaksikan jajaran Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Madiun, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan alim ulama.

Sudah seharusnya kita sebagai Warga Negara Indonesia memiliki kesadaran akan pentingnya sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia, mari kita amalkan falsafah dan Ideologi negara kita, yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Salam Solidarity Forever

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun