Kenapa Arisarina Bersambang ke Karo

A. Kawasan  Produsen Kopi  

"Kementerian Pertanian  Republik Indonsia telah menjadikan Kabupaten Karo sebagai satu dari tiga area produksi kopi terbaik di pinggir kota Medan ,   Sumatera Utara  setelah Mandailing dan Simalungun.   Dengan ketinggian  1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl) wilayah  datar dan  berbukit-bukit ini juga  diapit dua  gunung vulkanik Sinabung dan Sibayak sebagai sumber bahan vulkaniknya, hawa  cukup  sejuk  17-19  derajat celcius  serta  tanah subur utuk betanam komoditas kopi.  Pencanangan kawasan produsen kopi ini sebelumnya hanya lebih dikenal sebagai centra produksi tanaman hortikultura sayuran dan jeruk. 

B.  Bertemu Suhu Kopi

Internal Control System dan  Internal Manajemen System Koperasi ARISARINA dari negeri  antara Takengon luangkan waktu bertandang ke kediaman "SUHU KOPI".  DR.Ir.SURIP MAWARDI,SU  adalah sosok yang membidani lahirnya  varietas  kopi Gayo I dan varietas Gayo II untuk dikembangkan di kawasan  daerah pegunungan  Aceh Tengah beberapa tahun lalu.

Bertemu Ahli kopi, bagaikan masuk di taman bunga, kendati kita tidak  dapat memetik, namun   harumnya  tercium juga. Salah satu upaya meningkatkan produksivitas kopi di kota dingin Takengon, perlu  mencari informasi dan Inovasi baru ke luar daerah sekaligus  study banding.

Untuk mencapai  target produksi selain dengan panca usaha tani juga bisa dengan pengembangan tekhnologi serta inovasi penambahan populasi tanam.  Ternyata perkebunan juga  ada fola tanam jajar legowo atau jurong, sehingga dengan penerapan ini jumlah tanaman per satuan luas bisa meningkat  lebih dari 50 persen. 

Pagar Ganda Segitiga (PGS)  pada perinsipnya  pohan kopi diusahakan berada pada baris pinggir sehingga terpenuhi kebutuhan akan pencahayaan, sirkulasi udara lancar dan pemeliharaan lebih mudah.  Inilah salah satu Inovasi baru dalam pengembangan komoditas kopi oleh pemulia tanaman, sehingga dengan fola  tanam  berbeda, menghasilkan populasi berbeda  pula.

img-20181217-wa0003-5c197fea12ae9446a73393a2.jpg

C. Merajut  Hubungan Pasar 

 Menumbuhkan semangat kerja pelaku utama budidaya kopi di daerah, tidak terlepas dari usaha mencari dan memperkenalkan prospek pasar yang lebih baik.  Sebagai tujuan akhir  dari peningkatan produksi  perkebunan kopi  adalah nilai jual,  oleh karenanya Koperasi  ARISARINA sebagai mitra anggota petani harus terus bergerak membuat cikal bakal alur peroses pemasaran yang bberkelanjutan.

Starbucks Coffee  adalah  sebuah perusahaan besar yang dapat  memprakarsai program  Coffee and Farmer Equity (C.A.F.E) Practeces untuk mengevaluasi, mengenali, dan memberi penghargaan kepada produsen kopi yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.  

C.A.F.E. Practices adalah pedoman bagi sumber kopi yang dikembangkan dalam kerjasama dengan lembaga sertifikasi  pihak ketiga  " Scientific Certification System" (SCS). Petani yang mempunyai kesesuaian tehnik budidaya  standar C.A.F.E. Practeces ini  akan berpeluang  menjual produknya ke Starbucks terutama yang bermutu greet satu.