Mohon tunggu...
Silfia Defri
Silfia Defri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

kepribadian saya adalah menjadi anak yang selalu mandiri tanpa mengharapkan orang yang kita harapkan untuk memberi kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlukah Tes dan Non Tes Diberikan sebagai Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

15 November 2022   23:17 Diperbarui: 15 November 2022   23:20 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Istilah asesmen atau penilaian hampir mirip dengan evaluasi dan mencakup semua metode tang sering dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar anak dengan cara menilai unjuk kerja atau performa baik individu maupun kelompok. Penilaian dapat juga disebut sebagai evaluasi.

Untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran maka diperlukan suatu alat ukur keberhasilan yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki seorang guru atau calon guru. Evaluasi pembelajaran pada dasarnya dilakukan untuk menilai hasil belajar peserta didik, sehingga dalam evaluasi dilakukan penilaian atau pengukuran terhadap kemampuan.

Dalam kegiatan evaluasi, perkembangan dan pertumbuhan anak dapat dijadikan sebagai salah satu cara pendidik memantau proses , kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar anak secara berkesinambungan. Adapun tekhnik evaluasi yang terbagi menjadi tekhnik tes dan non tes yaitu :

  • Tekhnik tes
  • Menurut djemari dalam widoyoko, tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.
  • Tekhnik non tes
  • Tekhnik non tes seringkali digunakan di pendidikan anak usia dini, antara lain tekhnik observasi, wawancara, angket atau kuisioner, dokumentasi, sosiometri.

Pada pembelajaran anak usia dini umumnya penilaian tekhnik tes ini jarang digunakan karena pada perkembangan anak usia dini perkembangan kognitif nya belum sempurna jadi pada tekhnik tes ini digunakan dalam evaluasi pembeljaran tingkat SD, SMP,dan SMA . sehingga penggunaan tekhnik tes ini bisa dibilang belum bisa merujuk ke anak usia dini. 

Sedangkan pada tekhnik non tes ini pada pembelajran anak usia dini sangat mungkin berpengaruh karena pada non tes ini menggunakan alat penilaian berupa lembaran pengamatan/observasi (seperti catatan harian, portofoli, life skill) dan tes sikap , minat dan lain sebagainya. Meliputi :

  • Tes skala sikap
  • Tes skala sikap adalah tes yang dilakukan sengaja ataupun tidak disengaja. Penilaian ini dilakukan pendidik terhadap siswa bukan dilakukan ke dalam kegiatan belajar mengajar, akan tetapi juga dilakukan diluar belajar mengajar.
  • Tes minat belajar
  • Tes minat belajar adalah tes yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk meningkatkan minat peeserta didik dalam mata pelajaran atau dalam bahasa paud yakni tema, karena dengan adanya tes minat belajar peserta didik akan sangat bersungguh –sungguh dalam belajar dan membantu pendidik untuk bisa membuat peserta didik mampu mengaplikasikannya.
  • Tes motivasi berprestasi
  • Tes motivasi berprestasi adalah tes yang dilakukan pendidik kepada perserta didikn untuk mendorong motivasi peserta didik dalam belajar sehingga dapat memperoleh prestasi lebih baik dari sebelumnya.
  • Tes kreativitas
  • Tes kreativitas adalah tes yang dilakuakan oleh guru kepada peserta didik untuk mengukur kreativitas peserta didik dlaam belajar, sehingga akan terlihat kemammpuan saat melakukan tugas pemberian guru dan kegiatan yang diselenggarakan oleh guru.
  • Tes lisan
  • Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab secara langsung terhadap peserta didik baik sautu persatu, berpasangan , dalam kelompok ataupun klasikal. Aspek yang dapay dinilai dari tes ini yaitu :1) proses berfikir peserta didik dalam memecahkan suatu maslaah , 2) perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif.

  • Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada evaluasi pembelajaran anak usia dini perlu diterapkan penilaian atau asesmen untuk menunjang perkembangan dan peningkatan mutu ilmu peserta didik sehingga , ada tingkatan dari yang kurang baik menjadi sangat baik untuk materi ataupun keterampilannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun