Mohon tunggu...
Sihol Hasugian
Sihol Hasugian Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar Administrasi Publik; Sport Enthusiast.

Barcelonista Menulis adalah sarana berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berbagi Takjil

16 April 2021   21:55 Diperbarui: 16 April 2021   21:57 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama usai berbagi takjil di depan GKJ Kebonjati Bandung. Dok: PMKRI Bandung

Ramadan selalu memberi orang jalan. Menambah berkah dan pahala. Tak terkecuali bagi mereka yang tidak merayakannya. Itulah yang saya rindukan pada ramadan kali ini, apalagi tahun lalu juga demikian, ramadan di tengah pandemi, yang tak dapat berjumpa dengan banyak orang dan saling berbagi sukacita.

Dua tahun lalu, saya turut serta menebar sukacita kepada sesama yang berpuasa.

Ada dua cara kami lakukan. Salah satunya dengan berbagi. Berbagi takjil gratis di pinggir jalan sembari menunggu berbuka. Tidak hanya itu saja, sukacita lainnya adalah berbuka bersama dengan kawan-kawan dari komunitas yang berbeda.

Jika matahari sudah mulai redup, maka itu tandanya harus siap sedia di pinggir jalan dengan bingkisan nasi dan segelas air tentunya. Dan bersiap untuk meraih tangan-tangan pengendara motor yang melewati kita.  Lalu memberi mereka bekal berbuka.

Semuanya diberi bila memang persediaan masih ada. Di sana juga tidak ada pilih-pilih. Siapa yang melintas di depan kita, mereka dapat. Hati pun senang karena boleh ikut berbagi dengan mereka. Apalagi saat mendapat balasan dengan senyum dan terima kasih.

Bila sedang lampu merah, itu artinya kami lebih leluasa berbagi ke setiap pengendara di sana.

Momen itulah yang kini tidak ditemukan lagi. Dan dirindukan, selain membantu mereka, saya juga merasakan indahnya toleransi dengan sesama. Terutama kegiatan berbagi itu tidak hanya dilakukan oleh satu komunitas saja. Tapi kerja sama dengan teman-teman muslim juga.

Biasanya, bila bingkisan takjil telah habis terbagi, maka kami akan berbuka puasa bersama. Pertemuan itu menjadi perekat hubungan, dan saling bekerja sama satu sama lain.

Menariknya, kegiatan-kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan oleh satu kelompok saja. Pasti setiap harinya akan ada lagi komunitas lainnya yang akan melakukan hal sama. Atau yang sifatnya individual semata pun ada.

Tujuannya ya hanya satu, berbagi dan toleransi. Tidak kurang dari situ. Itu selalu menjadi media untuk menjaga toleransi dengan sesama. Apalagi bagi saya sebagai perantau di tanah orang. Tentu berbuat baik adalah yang menjadi utama.

Bagi saya, Ramadan adalah media belajar dan memperoleh pengalaman berharga, berbagi dengan sesama. Walau memang ramadan bukan satu-satunya sarana belajar toleransi, tapi ia selalu dirindukan.

Tahun ini, untuk kedua kalinya momen itu tidak ada lagi. Semuanya gara-gara pandemi, pemerintah juga tidak mengeluarkan izin untuk itu. Karena memang akan menghadirkan kerumunan yang hanya membuat suasana pandemi semakin menjadi-jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun