Mohon tunggu...
Lamsihar Siregar
Lamsihar Siregar Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Foto di salah satu lokasi kerja

S.Kom | HSE iNspector | Pelalawan-Riau

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Minimnya Daya Tarik Berbahasa Inggris pada Generasi Penerus Bangsa

11 Juli 2016   18:55 Diperbarui: 2 April 2020   18:13 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari akademikmaju.com

Jaman sekarang ini ada berbagai pandangan mengenai orang Indonesia yang menggunakan bahasa inggris, misalnya saja saat seseorang menggunakan bahasa inggris di media sosial.
Ada sebagian yang menganggap sebagai orang yang sombong, sok pintar, dan ada sebagian lagi menganggap sebagai orang yang kaya, dan sangat jarang saya mendengar anggapan untuk orang Indonesia yang menggunakan bahasa inggris di media sosial itu sebagai orang yang pintar.

ini adalah kenyataan yang saya lihat sendiri dan memang inilah kenyataan yang terjadi pada generasi Indonesia saat ini, dan kenyataan lainnya yaitu saat ini ada begitu banyak kursus-kursus bahasa Inggris yang ada di wilayah Indonesia, entah apa tujuan mereka berbondong-bondong ikut kursus bahasa inggris itu, apakah untuk menjadi orang yang pintar berbahasa inggris atau hanya untuk sekedar mengejar sertifikat TOEFL dan IELTS agar dapat lulus administrasi saat melamar pekerjaan ?

Saat ini mungkin bahasa Inggris masih banyak yang menganggap sebagai hal yang tidak berguna bagi masyarakat tepatnya pada kalangan ekonomi lemah akan tetapi menganggap yang terpenting itu adalah juara di sekolah.
Saat ini banyak orang yang juara kelas atau juara di kampus namun nilai bahasa inggrisnya rendah, karena terfokus untuk mengejar juara, bukan mengejar pintar berbahasa inggris, inilah yang terjadi pada sebagian besar masyarakat kita khususnya masyarakat ekonomi ke bawah, akibatnya orang itu kurang siap bersaing saat melamar pekerjaan di perusahaan papan atas, saat ini bila melamar kerja di perusahaan papan atas tentu menggunakan bahasa inggris bahkan interview juga menggunakan bahasa inggris.

Banyak orang yang juara kelas atau juara di kampus tapi tidak memiliki biaya untuk masuk kursus bahasa inggris, karena biaya kursus bahasa inggris di negeri kita ini masih terbilang mahal, hanya masyarakat berekonomi menengah ke atas saja yang mampu, sayangnya, orang yang juara kelas atau juara di kampus itu belum tentu dari kalangan ekonomi menengah ke atas.

Tak jarang bila teman kita yang dulu mendapat juara kelas namun saat ini orang itu hanya berkerja pada perusahaan papan bawah, memprihatinkan memang, mengapa ? dari pengalaman yang saya amati selama ini karena kebayakan minat siswa-siswi untuk belajar bahasa inggris pada tingkat SMP,SMA hingga Perguruan tinggi masih rendah, siswa-siswi masih menganggap pendidikan bahasa inggris itu tidaklah penting, tidak menarik dan tidak terlihat jelas mamfaatnya.

Tapi beda pula dengan siswa-siswi dari kalangan ekonomi kelas atas, sedari kecil mereka sudah mendapat didikan berbahasa inggris, bahkan ada suatu anggapan pada kalangan kelas atas bahwa bahasa inggris adalah bahasa pergaulan pada kasta atau komunitas mereka, jika mereka tidak bisa berbahasa inggris maka mereka akan merasa malu, dan hal ini mendorong mereka untuk belajar berbahasa inggris.

Tidak mudah memang untuk mendidik anak bangsa kita agar pintar berbahasa inggris, jangankan untuk membuat pintar berbahasa inggris, untuk membuat generasi muda bersemangat berbahasa inggris saja sudah susah.

Pernah suatu ketika saya berbincang dan meminta pendapat mengenai ini semua kepada seorang manager procurement PT.RAPP, lalu dijawablah: 

“Sepintar apapun Guru Bahasa Inggris di tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, saat ini sebagian besar siswa-siswi itu kurang minat menggunakan bahasa Inggris dalam pergaulannya, cara yang baik agar mereka benar - benar bersemangat untuk belajar berbahasa Inggris  adalah dengan menambah semangat generasi muda Indonesia untuk berbahasa inggria, dan cara menambah semangat itu adalah melalui media televisi dan media sosial, jadi yang paling bisa di andalkan adalah bagaimana media televisi dan media sosial dapat menambah semangat generasi kita menjadi generasi yang bangga bangga berbahasa inggris.”

Penulis: Lamsihar Siregar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun