Mohon tunggu...
Sigit R
Sigit R Mohon Tunggu... Freelancer - masjid lurus, belok kiri gang kedua

Pedagang tanaman hias, menulis di waktu senggang, prefer dari teh daripada kopi, tinggal di Batam

Selanjutnya

Tutup

Money

Lukita Dinarsyah Tuwo Sebut Urgensi Jaringan Gas Kota di Batam

19 November 2019   17:42 Diperbarui: 19 November 2019   17:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Distribusi gas di wilayah kepualauan di Batam. Foto/Joko Sulistyo

Akhir-akhir ini, warga Batam, terutama kalangan ibu-ibu rumah tangga dipusingkan dengan lesapnya gas elpiji 3 kilogram dari pasaran. Selama beberapa hari, pangkalan-pangkalan gas yang ada di Batam mengalami kekosongan persediaan.

Sebagian warga merasa persoalan gas melon itu terlambat mendapat respon. Kendati begitu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam bersama Pertamina turun ke lapangan melakukan inspeksi usai warga meributkan persoalan itu di berbagai grup media sosial.

Tak kurang, Ketua DPRD Batam Nuryanto turut bersuara melalui media. Dikutip dari batamnews.co.id Jumat (15/11) lalu, Cak Nur meminta Disperindag, Komisi II DPRD Batam dan Pertamina menelusuri akar permasalahan kelangkaan gas tersebut. Menurut dia, kelangkaan gas yang terjadi berulang-ulang mestinya dapat diantisipasi. Dia menyesalkan, pihak-pihak yang bertanggung jawab mengurusi persoalan gas itu terkesan menunggu laporan resmi untuk bergerak.

Sementara, ditemui di Jakarta, Minggu (17/11) lalu, Bakal Calon Wali Kota Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyatakan, dirinya memantau persoalan gas dari berbagai media massa. Meskipun sedikit terlambat, Lukita mengapreseasi respon Pemko Batam dan Pertamina yang menggelar operasi pasar.

"Namun itu solusi jangka pendek, trouble shooting sementara. Mungkin hanya cukup untuk satu bulan saja," ungkap Lukita.

Bacawako yang mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu menyebut, ke depan, harus ada solusi jangka panjang agar ada jaminan kebutuhan energi di Batam terpenuhi. Dia menyarankan agar ada evaluasi tata kelola dan distribusi untuk menjamin gas bersubsidi tepat sasaran.

"Jika perlu, penyalah gunaan harus diberikan punishment," katanya.

Setelah tata kelola dibenahi, Lukita mengajak masyarakat untuk turut memantau jika ada penimbunan dan penggunaan gas yang tidak tepat sasaran.

"Perlu juga adanya sosialisasi, imbauan kepada masyarakat yang mampu untuk berpindah ke gas non subsidi," lanjut Lukita.

Solusi jangka panjang yang perlu ditempuh adalah membangun jaringan gas kota. Sebagai perencana pembangunan yang berlatar belakan teknik industri, Lukita menganggap Batam lebih dari mampu untuk membangun jaringan gas kota.

"Potensinya ada, pasarnya ada. Sudah ada 18 ribu pendaftar yang mengantre, tinggal bagaimana merespon pendaftar yang belum terlayani itu," kata Lukita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun