Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Privacy Kita Makin Rapuh di Era Internet

17 Oktober 2016   03:38 Diperbarui: 17 Oktober 2016   07:19 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktek jual beli data pelanggan, seperti nomor Handphone  umum terjadi di kalangan agen - agen dari lembaga keuangan. Mungkin kita pernah mengalami, tiba - tiba ditelpon oleh salah satu pegawai bank yang menawarkan kartu kredit atau produk perbankan lainnya. Darimana pegawai itu mendapatkan nomor telpon Hp anda? Rekruitmen pengguna jasa perbankan kini tidak dilakukan oleh bank secara langsung, tapi dipihakketigakan kepada agen - agen / subkon, seperti perusahaan asuransi men-subkan pekerjaan rekruitmen nasabah kepada agen - agen asuransi. Frekuensi perpindahan pegawai agen - agen cukup tinggi, bukan tidak mungkin pegawai yang pindah ini membawa database pelanggan dari kantor lamanya untuk dipakai dikantornya yang baru.

Database nasabah menjadi asset berharga bagi agen - agen marketing lembaga keuangan perbankan dan non - perbankan, baik itu lembaga leasing, lembaga kredit non-bank. Pertanyaannya, sejauh mana sejauh lembaga keuangan melindungi data pribadi yang telah diserahkan kepada agen - agen marketing mereka? Di era digital online sekarang, database pelanggan menjadi modal utama sebuah bisnis, apalagi sejak berdirinya perusahaan -  perusahaan e-commerce yang gencar menawarkan produk tiap saat kepada kita lewat berbagai saluran / media, entah itu SMS, email, sosmed,atau direct promotion.

Pengumpulan database terbesar sebenarnya pada terjadi pada aplikasi - aplikasi sosial media, seperti twitter,facebook, instagram, line,dll, dimana pada saat "sign up" pada formulir pendaftaran kita diminta menuliskan alamat email dan no hp secara mutlak. Apakah data yang kita isi di sosmed itu aman dan tidak bisa dicuri ? Bisa terjadi, dan itu sangat mudah, kita bisa mengambil alamat email dan kontak handphone dari teman - teman kita facebook atau medsos lewat beberapa cara, dan itu difasilitasi oleh media sosial tersebut. Pengumpulan database seperti biasa dilakukan oleh marketing ecommerce untuk mengirimkan email atau leaflet online, biasa dilakukan secara masif menggunakan aplikasi email marketing.

Sedemikian rapuhnya ruang pribadi kita saat ini, dimana lewat email dan nomor handphone keberadaan kita dimana pun bisa dilacak apabila smartphone kita online di internet. Seperti perusahaan Apple menanamkan aplikasi khusus untuk melacak iPhone yang hilang untuk memudahkan pemilik mencarinya. Aplikasi ini terkoneksi dengan geo-location, dimana kita bisa melihat mengecek lewat email posisi pesawat iPhone kita yang hilang. Pada smartphone Android pun kini tersedia aplikasi - aplikasi serupa. 

Penggunaan aplikasi ini adalah contoh penggunaan secara positif, tapi sebaliknya bisa digunakan juga secara negatif oleh orang - orang tertentu untuk kejahatan. Misalnya apabila kita mengetahui nomor telepon seseorang, kita bisa mengetahui keberadaan orang itu di rumah atau tidak lewat salah satu aplikasi messanger yang biasa digunakan. Menggunakan metode sedikit merepotkan tapi sangat efektif untuk mengecek lokasi pemilik nomor handphone. Jadi bila ingin menguras harta benda di rumahnya tinggal lihat saja keberadaannya di komputer, bila lokasi tidak sama dengan alamat berarti dia tidak di rumah.

Sedemikian rapuh "privacy" kita di era internet, semua orang bisa melihat hal - hal yang tabu dari diri kita, bahkan seisi rumah kita bisa terbaca lewat kamera - kamera CCTV yang terpasang di rumah. Apakah mungkin itu ? Sangat mungkin, selamat CCTV itu tersambung dengan internet, bila terlacak no IP, ada aplikasi tertentu bisa menampilkan gambar - gambar yang terekam di CCTV. Kini aplikasi - aplikasi seperti sudah tersebar di internet, seyogya kita waspada, kecanggihan tehnologi tidak selama membuat kita nyaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun