Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Telur Asin dan Tradisi Budidaya Bebek di Brebes

1 Februari 2020   12:56 Diperbarui: 2 Februari 2020   14:31 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
telur bebek original (dok.pri)

Di sepanjang ruas jalan nasional yang melewati kota Brebes, Jawa Tengah banyak ditemui deretan kios menjual "telur asin. Pemandangan akan ini lebih banyak dijumpai bila melewati jalan Diponegoro yang terletak diantara jembatan sungai Pemali dan alun-alun di jantung kota Brebes.

Kawasan ini adalah salah satu sentra oleh-oleh khas Brebes, di pinggir jalan ini banyak dijumpai toko-toko tua masih menjual  telur asin. Bahkan ada toko oleh-oleh legendaris yang sudah berusia 50 tahun lebih menjual telur asin.

Biasanya pemilik toko di pinggir jalan ini menata telur-telur tersebut seperti bangunan piramida, mengerucut ke atas di dalam lemari pajangan (display) kaca. Telur-telur tersebut memiliki dua warna yaitu biru cerah dan hitam kecoklat-coklatan.

Kota Brebes memang dikenal sebagai penghasil telur asin yang berasal telur bebek terbesar di Indonesia. Brebes sebenarnya tak hanya dikenal dengan telur asin, kota yang terletak di pantai utara (pantura) ini juga penghasil bawang merah terbesar.

Hasil produksi telur asin Brebes juga didistribusikan ke berbagai kota - kota besar di Indonesia selain sebagai buah tangan wisatawan atau tamu kota Brebes. 

Tradisi Budidaya Bebek
Budidaya unggas bebek di Brebes sudah menjadi tradisi turun-temurun, bahkan ada yang mencapai generasi kelima. Pengawetan telur bebek menjadi telur asin sebenarnya tidak hanya di Brebes, namun "kota bawang" inilah penghasil telur terenak dan terbesar sejak dulu. 

Beternak bebek menjadi alternatif mata pencaharian petani di wilayah Brebes selain menanam padi dan bawang merah. Tidak semua wilayah  ini layak untuk beternak bebek, sentra ternak bebek terletak wilayah dekat dengan pantai utara, atau dekat sungai Pemali yang aliran melewati kota Brebes. 

Alasan peternak memilih bantaran sungai (lepe - lepe) yang menyambung langsung dengan laut untuk budidaya bebek ini karena pasokan rantai makanan alami. Pada saat permukaan air laut pasang di lepe - lepe banyak udang terbawa oleh air sungai. Makanan alami ini adalah satu penyebab telur bebek dari Brebes memiliki rasa asin kegurih - gurihan.

Suasana kawasan bantaran sungai umumnya relatif tenang, berhawa sejuk, air berlimpah dan tak banyak getaran seperti dari kendaraan bermotor. Kondisi lingkungan seperti itu sangat cocok bagi bebek karena ternak itu bisa bisa bertelur dengan tenang. 

Bila musim kemarau menjadi "momok" petani, berlaku sebaliknya bagi peternak bebek. Justru pada musim ini  masa panen besar bagi peternak bebek, produktifitas telur bebek biasanya meningkat cukup pesat.

Selain budidaya secara alami juga tak sedikit peternakan bebek dengan sistem kandang, bebek - bebek tersebut mendapat asupan makanan spesial berupa campuran kerang laut atau ikan, bekatul atau nasi aking, eceng gondok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun