Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tak Semua Keturunan Arab Seperti Dituduhkan Hendropriyono

7 Mei 2019   13:13 Diperbarui: 7 Mei 2019   22:15 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AM. Hendropriyono terang - terangan menyebut kelompok keturunan Arab yang memicu panas politik nasional paska Pemilu 2019 ini. Benarkah demikian, bila menelusuri  profil dari oknum - oknumnya hampir dikatakan tuduhan mantan Kepala BIN ini benar.

Sebut saja Habib Rizieq Shihab, Amien Rais, Haikal Hasan, Habib Bahar Smith adalah golongan keturunan Arab di Indonesia. Belum hilang dari ingatan kolektif kita, Anies Baswedan (golongan Arab) juga memicu "puting beliung" Pilkada DKI Jakarta karena di support HRS nota bene sesama ketururunan Arab.

Klop, tuduhan pendiri PKPI diatas sulit dibantah, saya yakin Anies Baswedan dan Amien Rais tak berani menanggapinya. Kini seakan terulang lagi, Habib Rizieq Shihab melakukan hal sama seperti saat Pilkada DKI Jakarta. Dari tanah Arab Saudi, ia berkoar - koar memberikan komando dan pernyataan politik berkait dengan proses Pemilu. 

Indra Ganie, seorang penulis dan blogger pada tahun 2015 dalam peringatan 70 tahun Indonesia Merdeka pernah membuat tulisan berjudul : "Imperialisme Arab di Indonesia Sudah Jelas?". Saya tertarik membaca hasil analisanya, secara runtut Ganie merunut kisah kedatangan bangsa Arab ke wilayah nusantara dan ekspansi pengaruh mereka dengan mengguna agama Islam.

Indra juga menuturkan, golongan keturunan Arab di Indonesia mendapat hak istimewa apalagi dari garis keturunan nabi. Sebagian besar orang Indonesia menaruh hormat tinggi kepada mereka, lepas dari segala perbuatan mereka. 

Analisa Indra tersebut memberikan perspektif baru tentang agenda politik kelompok keturunan Arab di Indonesia. Untuk agenda politik golongan Cina sudah sering diungkapkan di banyak tulisan. Dengan tulisan Indra kita bisa lebih memahami konteks politik nasional dengan lebih luas. 

Indra juga mengungkapkan bahwa golongan keturunan Arab menggunakan agama Islam untuk merebut empati dan simpati masyarakat Indonesia. Terutama di bidang politik, tujuannya apa ? Jelas menanamkan hegemoni politik di Indonesia. Dalam pertarungan politik, hal itu wajar, faktanya Indonesia memang dihuni oleh berbagai kelompok keturunan dan masing - masing tentu ingin mempertahankan kepentingan. Bisa dikatakan sebagai bagian dari cara mempertahankan diri eksistensi kelompoknya.

Di Amerika sebagai kiblat demokrasi pun terjadi hal serupa, disana juga ada kelompok - kelompok kepentingan dari berbagai bangsa. Kelompok - kelompok ini aktif melakukan lobi - lobi politik ke Senat dan Konggres. Salah satu kelompok terkuat adalah kelompok Yahudi, konon dapat menyetir kebijakan AS di Timur Tengah demi kepentingan nasional mereka. Lobi Yahudi bisa kuat karena perusahaan besar dunia yang berpusat di AS sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keturunan Yahudi. 

Pertanyaannya, apakah Arab identik dengan Islam ? 

Sebagai non - Muslim tadinya saya berpikir demikian, harus saya akui karena kurangnya referensi saya tentang kehidupan sosial dan budaya di Jazirah Arab. Saya berterima kasih kepada Pendeta Bambang Noorsena, pendiri Gereja Orthodox Syria di Indonesia yang memberikan pemahaman kehidupan budaya dan sosial di Semenanjung Arab dari perspektif non-Muslim. 

Secara demografis, tanah Arab tak hanya dihuni kelompok masyarakat beragama Islam, tetapi juga masyarakat dari agama lain seperti Kristen, Khatolik, Zoroaster dari Persia / Iran. Bagi yang sudah melihat film Freddie Mercury (Queen) "Bohemian Rhapsody", keluarga Freddie adalah pengikut Zoroaster. Inilah agama - agama di Timur Tengah sebelum Islam lahir, juga di Indonesia ada agama - agama lain di luar 5 agama besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun