Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Sama-sama Novelis dan Dokter, Apa Bedanya Hanum, Marga T, dan Mira W?

12 November 2018   00:24 Diperbarui: 12 November 2018   10:55 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah bagaimana pertimbangan pemasaran produser dan publiser "Hanum dan Rangga" saat meluncurkan film ini. Saya tertarik cerita - cerita berkait dengan film Hanum, di platform Chripstory muncul cuitan tentang surat edaran Rektor Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS) isinya agar segenap warga UMS menonton film karya dari anak Amien Rais ini. 

Promo film seperti sebenarnya tak istimewa, pada era Orde Baru beberapa film karya pemerintahan Soeharto bahkan diwajibkan untuk ditonton oleh anak - anak sekolah, saya menjadi kaget ketika Partai Amanat Nasional (PAN) sampai memobilisasi  kader - kader nya menonton film ini juga. 

Barangkali pengurus DPP PAN tak enak hati atau bahasa Jawa-nya "ewuh -perkewuh" dengan Amien Rais yang tak lain Ketua Dewan Kehormatan Partai. Meski upaya formal dan informal telah diupayakan maksimal  oleh tim marketing  film "Hanum dan Rangga", kabarnya penggemar  film nasional kurang antusias menonton film ini.

Mestinya Hanum harus belajar dari Raditya Dika, bagaimana sebelumnya  ia membangun komunitas pembaca secara konsisten lewat tulisan - tulisan di blog, tak heran cerita  Dika ketika di angkat ke film mendapat sambutan penonton film nasional.

Tentu Dika tidak menggunakan nama sang ayah dan pengaruhnya agar filmnya ditonton, juga Pidi Baig, Andre Hirata. Apalagi Mira W dan Marga T, dua penulis novel ini dalam waktu lama secara konsisten berkarya dan menghasilkan novel - novel yang digemari pembaca, maka ketika cerita novel mereka difilmkan tak heran menjadi perhatian masyarakat. 

Marga T, Mira W dan Hanum sama berprofesi sebagai dokter dan penulis novel, hanya saja cara mereka meraih simpati pembaca.

Di dunia kreatif, nama besar orang tua tidak 100% mempengaruhi kesuksesan karya seorang kreator, sudah banyak kasusnya seperti anak dari mendiang Bruce Lee, film-film nya tidak sesukses ayahnya. 

Lain lagi di dunia politik, nama keluarga atau ayah bisa menjadi modal sang anak meraih sukses, seperti nama keluarga Kennedy di Amerika, atau nama Soekarno, SBY menjadi kunci sukses karir politik anak - anaknya. 

Di keluarga Amien Rais sendiri, anak - anaknya juga memanfaatkan nama besar sang ayah untuk meraih jabatan politik, salah satu anak Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais adalah anggota DPR dari PAN, tanpa perlu berkeringat menjadi salah satu kandidat kuat wakil DPR RI menggantikan Taufik Kurniawan, tersangka KPK. 

Pada Pileg 2019, di KPU tercatat 4 anak Amien Rais maju sebagai caleg di wilayah yang berbeda, peluang mereka untuk meraup suara besar dengan membawa nama sang ayah, pendiri PAN, tokoh Islam , mantan Ketua Muhammadiyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun