Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengangguran Turun, Optimis Capai Target 10 Juta Lapangan Kerja

10 November 2018   11:24 Diperbarui: 10 November 2018   12:24 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sektor Jasa WIsata (dok.Kompas.com)

Sektor manufaktur tak lagi dominan menyerap tenaga kerja, meski kontribusinya masih cukup besar dan mempengaruhi perekonomian secara nasional. Tiga besar sektor utama penghasil devisa nasional saat ini berasal dari Kelapa Sawit, Pariwisata, dan Migas, tak heran bila usaha - usaha di bidang kepariwisataan saat ini sangat subur dan membuka lapangan kerja baru.

Pengangguran Turun 

Kembali kepada persoalan pengguran, hasil dari Sakernas cukup memberikan optimisme dimana secara absolut, jumlah pengangguran juga turun sebesar 40 ribu orang,sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) telah berhasil diturunkan menjadi 5,34 persen tahunini. 

Jika pertumbuhan ekonomi mencapai target RKP 2019 sebesar 5,2-5,6persen,TPT dapat diturunkan menjadi 4,8-5,2 persen pada 2019. Penurunan ini dapat dicapai dengan penciptaan kesempatan kerja sebanyak 2,6-2,9 juta orang dan lapangan kerja formal di sektorbernilai tinggidapat menyerap angkatan kerja berpendidikan SMA ke atas,seperti dipaparkan oleh MenteriPPN/Kepala Bappenas BambangBrodjonegoro di acara di atas. 

Hasil survei Sakernas juga mengungkap penyebab pengangguran terbuka (TPT) di Propinsi Banten dan Jabar lebih tinggi dibandingkan Jateng dan Jatim. Menurut Bambang, penyebabnya relokasi industri manufaktur ke dari Banten dan Jawa Barat ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, alasannya tingkat Upah Minimum Regional (UMR) di Jateng dan Jatim lebih rendah.   

Bila dicermati, peran Kepala Daerah sangat penting dalam memberikan layanan kepada investor pemilik pabrik - pabrik, sebab Pemda - Pemda lah yang intensif berkomunikasi dengan para investor di wilayah mereka. Sebagus apa pun kebijakan pemerintah pusat di bidang investasi dan perijinan tanpa sokongan Pemda, semua akan sia-sia.

Profesi Jasa Menjanjikan 

Dalam kesempatan itu juga hadir sebagai pembicara, Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri menyampaikan proyeksi profesi - profesi jasa yang akan naik kebutuhannya periode 2017 - 2020. Menurut Dhakiri, pihaknya telah memproyeksikan pekerjaan apa saja yang akan naik atau turun kebutuhan SDM-nya hingga tahun 2025. 

Ia juga menambahkan, selama tahun 2017-2020, sebutnya, pekerjaan yang akan naik antara lain trainer, perawat, manajer keuangan, pengacara, agen penjualan, analis, terapis fisiologis, penasihat keuangan, SDM, perawat, dokter, programmer, dan layanan berita reguler. 

Lalu profesi apa yang akan turun ? Menurut Dhakiri adalah manajer administrasi, mekanik, tukang cetak, pengantar surat, supir, petugas ekspedisi, pekerja pabrik, operator mesin jahit, perangkat komunikasi, dan radio. 

Menurut catatan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) yang disampaikan dalam acara ini, jumlah penyerapan angkatan kerja baru di era pemerintahan Jokowi dari tahun 2015-2018 sekitar 9,6 juta orang, industri pengolahan menyerap 24%,52, retail besar, kecil dan reparasi motor 11,1%, administrasi pemerintahan/jaminan sosial 10,9%, konstruksi 10,88%, kegiatan jasa 7% dan akomodasi/kuliner/rekreasi 4%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun