Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Apa Salah "Mo Salah" di Piala Dunia 2018?

22 Juni 2018   14:04 Diperbarui: 22 Juni 2018   14:04 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohammed Salah cetak gol pinalti saat versus Rusia di PD 2018 (dok.banjarmasinpost.co.id)

Di ajang Pra - Piada Dunia 2018, striker Liverpool kembali berhadapan dengan Ronaldo, striker Real Madrid namun kali ini kedua striker ini berseragam timnas. Di laga terakhir, UCL Mo Salah terpaksa keluar lapangan gegara cidera dan Ronaldo sukses membekuk "Setan Merah" untuk meraih trofi Champions ketiga kalinya seperti dilansir BBC.com (6/6/2018). Sebaliknya performa Ronaldo bersama El Real kian bersinar di UCL meski di Liga domestik di bawah bayang - bayang El Barca. Sedang Mo Salah sendiri kiprah di UCL kali ini juga sebuah berkah luar biasa karena bisa memberikan kontribusi besar bagi Liverpool hingga sampai ke babak final.

Pada pertemuan terakhir jelang Piada Dunia, Mo Salah mewakili Mesir, Ronaldo mewakili Portugal, sayang pada laga ini lagi - lagi Mo Salah belum bisa menandingi kedigdayaan Ronaldo dan skuatnya. Ronaldo mampu menyarangkan 2 gol di gawang Mesir dan Mo Salah hanya bisa memasukan satu gol ke gawang Portugal. Pada dua kali laga di Grup A, dua kali Mesir mengalami kekalahan, pertama kalah ketika duel dengan Urugay dengan skor 0 -1, kedua dengan Rusia dengan skor 3 - 1.

Ketika versus Rusia, Mo Salah mampu menunjukkan ketajamannya di muka gawang dengan melesakan bola di gawang kiper Rusia lewat penalti. Sayang akibat tragedi "gol bunuh diri" dari rekan satu timnya Ahmed Fathi. Menurut BBC.com (20/06/2018), dalam pertandingan melawan Rusia, Mo Salah sempat selama 30 menit tidak bisa menyentuh bola, ironis dengan prestasinya di Liverpool dengan 44 gol selama musim kompetisi 2017 - 2018.

Kondisi tim memang berbeda jauh, ketika di level klub, Mo Salah didukung oleh pemain - pemain pilihan dan terbaik di semua lini dari berbagai bangsa, sedangkan di timnas Mesir tak seperti itu. Skuad Mesir adalah warga negara negeri Firaun di mana level liga domestiknya masih jauh di bawah liga - liga di Eropa, kondisi ini secara tidak langsung berpengaruh kepada performa Mo Salah di Piala Dunia.

Beda dengan Ronaldo, setelah bersinar di UCL, di Piala Dunia masih bersinar ketika mampu menahan seri Spanyol sekaligus mencetak hattrik, gol tunggal saat lawan Maroko jadi tol gol Ronaldo empat gol di dua laga di Grup B. Ronaldo makin menguatkan dirinya sebagai mesin gol di kompetisi level klub dan internasional, tentu bukan sebuah hal mudah. Keperkasaan Ronaldo bersama Portugal di Piala Dunia juga bukan hal aneh, timnas Portugal sendiri menurut FIFA.com menempati ranking empat dunia.

Namun Pelatih Portugal, Fernando Santos menolak bila anak asuhnya bergantung kepada sosok Ronaldo, seperti dilansir Kompas.com (20/06/2018). "Portugal adalah juara Piala Eropa bersama Ronaldo karena kapten adalah bagian sangat penting," ujar Santos. "Namun saya tak melihat ada satu pemain yang bisa memenangkan pertandingan seorang diri," tegasnya.

Memang benar kata Pelatih Portugal itu, dalam pertandingan kita tak bisa melihat satu pemain saja,tapi sebuah satu kesatuan meski peran seorang striker juga tak kalah menentukan. Tak ada yang dari seorang Mohammed Salah, sebagai pemain muda (26 tahun) bertalenta  masih perlu perjalanan panjang untuk mencapai level Ronaldo atau Messi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun