Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Suara Keprihatinan Terhadap Rencana Penggagalan PK Ahok Lewat Massa

24 Februari 2018   21:51 Diperbarui: 24 Februari 2018   22:10 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila ada pendapat mengatakan politik itu kejam, saya setuju sekali, pastinya pendapat itu setelah melihat perilaku politik yang kejam. Tak usah diambil contoh seperti apa, nanti menimbulkan perdebatan yang tak perlu. Kejam dalam hal ini menurut saya perilaku yang menyerang pihak lain atau seteru tanpa melihat hak mereka sebagai manusia dan warga negara.

Saya mencermati kasus yang menimpan mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjalani vonis pengadilan. Sebagai warga negara, Ahok memiliki hak dan kewajiban sama dengan warga negara lain. Dengan posisi hukum sebagai terpidana saat ini pun hak itu masih melekat, kecuali Ahok melepas status kewarganegaraannya. 

Pengajuan Peninjauan Kembali (PK) dari Ahok terhadap kasusnya juga haknya, narapidana lain bisa melakukan hal sama tanpa terkecuali. Saya menjadi tak habis pikir, mengapa hak Ahok ini dipolitisir seakan tidak mempunyai hak untuk mengajukan PK atau ketakutan bila permohonannya dikabulkan. Sebuah keniscayaan yang harus dihadapi dalam proses hukum. 

Padahal untuk semua kasus hukum setahu saya hak ini melekat pada yang bersangkutan. Sedemikian membahayakan diri Ahok, sehingga setiap langkah hukum mesti dicurigai sebagai bagian skenario politik. Padahal masih banyak kasus - kasus lain di negeri ini yang perlu dicermati dan dikawal secara kontinyu. Ahok hanya warga negara biasa, tak ada salahnya mencari keadilan yang merupakan haknya. Apakah kita bila tertimpa kasus hukum seperti halnya Ahok akan berdiam diri? 

Saya kira tidak, apalagi bila anda bukan orang yang tidak tahu apa - apa soal hukum. Perhatian saya pada reaksi sejumlah pihak yang ingin menggagalkan proses sidang PK dengan kekuatan massa. Lagi - lagi massa dipakai untuk mempengaruhi pengadilan, bila hal seperti ini berlangsung terus, saya rasa Indonesia akan dikuasai kelompok massa militan seperti di sejumlah negara Timur Tengah.

Perlu menjadi perhatian bagi siapa pun suatu hari, mungkin kita tak alami kasus hukum seperti Ahok, bila suatu saat saudara atau teman kita, apakah kita hanya berdiam diri?

Mungkin pendapat politik itu kejam ada benarnya, semoga ada ahli hukum ada yang bersuara menegakan hak - hak dasar warga negara ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun