Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perlukah Kita Belajar Memakai Sumpit?

7 Oktober 2017   05:30 Diperbarui: 7 Oktober 2017   08:07 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era yang serba modern saat ini, makan menggunakan sumpit bukan hal yang istimewa lagi. Sendok, garpu, adalah alat makan yang mengeser kebiasaan makan dengan tangan. Tanpa harus repot mencuci tangan, penggunaan alat makan seperti sendok dan garpu dianggap paling pas sebagai penggantinya. Lalu, kamu termasuk pengguna alat makan yang mana?

Dulu sekali, saat melihat orang makan memakai sumpit sungguh sangat keren. Setelah di coba ternyata tidak segampang jika melihat orang lain memakainya. Dan yang pasti, jenis makanan kita sangat kurang cocok jika memakai sumpit, cukup menggunakan tangan atau sendok biasa untuk menikmatinya.

Kalau di rumah orang tua, masih menggunakan tangan saat makan hanya bapak dan ibu, yang lain memilih alat yang praktis yaitu sendok. Beda dengan di Kota, makan menggunakan tangan hanya pada menu tertentu saja. Contoh makan pecel lele, akan lebih nikmat jika memakai tangan untuk menyantapnya. Kalaupun nekat pakai sumpit, mustahil juga kami bisa menikmatinya.

Sebagian orang menggangap makan menggunakan sumpit sangat merepotkan. Mungkin kamu termasuk  tidak bisa memakai sumpit? jika iya, tidak ada salahnya belajar dari sekarang, mana tau suatu saat harus menggunakan alat tsb.

Saat ini, penggunaan sumpit sendiri selain di restoran Jepang, Taiwan serta beberapa masakan khas luar sepertinya tetap menggunakan alat makan berupa sendok dan garpu. Untuk makanan Jepang memang cocok jika memakai sumpit, kalau menu makanan kita paling jenis makanan yang berbentuk mie saja.

Seperti menghabiskan semangkuk mie ayam akan lebih nikmat memakai sendok dan garpu, karena ada daging di dalamnya. Namun sekarang, banyak disediakan sumpit untuk pilihanya. Banyak pilihan, namun harus tetap memilih yang cocok untuk kita gunakan. Jangan memaksakan juga memakai sumpit jika tidak mahir, nanti malah hilang selera makanya. Betulkan!

Di beberapa kesempatan, ketika ada jamuan makan dari perusahaan, menunya pasti masakan Jepang, penggunan sumpit seolah menjadi hal yang wajib. Banyak rekan kerja tidak dapat memakai sumpit dengan baik, mereka cenderung sangat hati-hati karena mungkin khawatir makanan akan jatuh saat diambil atau ketika mau memakanya. Duh repotkan kalau begitu.

Ketika kita tidak dapat memakai sumpit dengan baik, makanan seolah hanya sebuah hidangan yang tak memiliki rasa. Kenapa harus malu memakai sendok atau garpu, mungkin terasa janggal, tapi toh tidak ada yang melarang. Kalau saya tidak akan memaksa diri, pernah juga minta sendok saat makan menu masakan Jepang, malu juga sih hahaha....tapi lihat-lihat kondisilah, bila bersama tamu sebaiknya dihindari.

Penggunaan sumpit yang salah, malah akan membuat kita malu sendiri. Coba kalau lagi asik makan bakso, tetiba baksonya mengelinding, bisa dibully sama teman seumur hidup hehehe.... Tidak ada salahnya juga kita mempelajari bagaimana cara makan memakai sumpit yang benar, hanya perlu waktu beberapa menit saja, yang terpenting paham teorinya.

Belajar Memakai Sumpit

Gambar|Livejapan.com
Gambar|Livejapan.com
Saya sendiri tidak begitu lihai memakai sumpit saat makan, hanya tuntutan budaya sehingga mau tak mau harus belajar. Masih sangat ingat saat pertama kali belajar menggunakan sumpit, media yang saya gunakan yaitu kacang yang diletakan di dalam mangkuk. Awalnya sangat sulit, karena cara peletakan sumpit di jari salah, lama-lama bisa juga. Untuk cara memegang sumpit yang benar bisa di cari lewat internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun