Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perbedaan TOP dengan Gojek serta Edukasi tentang Safety

20 September 2015   21:06 Diperbarui: 21 September 2015   10:43 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Bicara tentang safety dalam berkendara memang tidak akan ada habisnya, setiap harinya selalu kita dengar kecelakaan yang menewaskan pengendara motor. Memang pemotor lebih rentan mengalami cidera, bahkan tak jarang juga berujung kematian. Kecelakaan yang terjadi bukanya tidak bisa ditekan angkanya, perlu kesadaran setiap pengguna kendaraan dan tentunya kesabaran. upaya pihak kepolisian patut kita apresiasi, tak jarang kita lihat di tivi, polisi membagikan helm secara gratis kepada pengendara yang tidak menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor. ini dilakukan agar masyarakat sadar tentang arti keselamatan dalam berkendara. tapi toh sampai saat ini belum ada perubahanya.

Sedikit menyoroti film atau Sinetron yang tayang dibeberapa stasiun televisi, wah saya bisa dicap penyuka sinetron hehe...., membuat jutaan pemirsa yang setiap hari menonton acara tsb seperti terhipnotis, malah tanpa sadar kita sering latah meniru tingkah para pemain sinetron di keseharian kita. Peran pemainnya yang sangat kocak tak jarang mengocok perut, Tapi seperti yang saya ungkapkan di awal tulisan, safety dalam berkendara khususnya yang ada di dalam sinetron belum bisa mendidik para penontonnya, paling tidak ya bisa memenuhi atau mengikuti aturan berkendara yang benar, baik belum tentu benarkan.

Menyuguhkan sinetron dengan menggambarkan keseharian masyarakat, dalam kehidupan sebenarnya memang baik, karena memang begitulah realitanya, dan terkadang sangat menarik untuk di ikuti. Contoh seperti sinetron “TOP”, yang sukses tayang sampai sekarang. tapi apakah semua masyarakat bisa mencerna dan mengambil hal-hal yang positif di tiap-tiap adegan yang ada dalam sinetron tsb.

Sinetron top hampir sama boomingnya dengan gojek, ada beberapa perbedaan yang bisa kita lihat antara Sinetron top dengan Gojek, kalau top tidak menyediakan helm untuk penumpangnya, sedangkan Gojek menyediakan helm untuk para penumpangnya. Penarik ojek sama2 mengunakan helm tapi bedanya lagi yang di sinetron tali helmetnya sebagai pengaman tidak di gunakan, nah apa gojek juga tidak melakukanya, belum tentu jugakan? Kalau saya lihat sih pengemudi gojek pasti sudah dibekali tentang bagaimana berkendara secara aman. Nah terus apa bedanya juga kalau begitu? Ya pasti ada bedanya.

Walaupun sama2 booming, sinetron top itukan di tonton oleh ribuan orang, bahkan seluruh penduduk indonesia, apalagi sinetron ini sangat menarik dengan peran masing2 pemainya. Jujur saya sangat menyukai sinetron ini dari awal tayang, tapi ada hal yang mengganjal hati saya sampai saat ini, saya tidak tau apakah hal tsb memang disengaja agar kesanya original karena kebiasaan tukang ojek kebanyakan, atau memang harus mengikuti kebiasaan yang memang dari dulu seperti itu.

Menggunakan helm dengan tidak dikancingan atau tidak menyediakan helm kepada penumpang memang sudah menjadi kebiasaan penarik ojek sejak dulu, ya memang realitanya seperti itukan, terus apa salahnya?,, ya nggak ada yang salah juga sih tapi setidaknya sinetron juga harus memperhatikan hal2 yang dianggap sepele tapi dampaknya akan sangat besar bagi para penontonya. lihat saja para korban kecelakaan, walaupun menggunakan helm saat berkendara tapi tetap meregang nyawa saat terjadi kecelakaan karena kepalanya pecah terbentur aspal atau kendaraan.

Prilaku memakai helm seperti itu secara tidak langsung tentu akan di tiru oleh para penonton setianya, apalagi di daerah yang memang jarang menggunakan helm saat mengendarai kendaraan roda dua, di mana tujuanya untuk melindungi kepala dari benturan saat terjatuh. Menggunakan helm saat berkendara terkadang hanya karena takut di tilang oleh polisi, sementara belum ada kesadaran keselamatan saat berkendara. Maraknya kecelakaan yang menewaskan pengendara sepeda motor setiap harinya menjadi berita dan hal yang sudah biasa, terus apa yang bisa dilakukan aparat kepolisian selain himbauan dan tindakan tilang jika ada pelanggaran. Pada sinetron apakah dengan tidak memakai helm atau memakainya tapi tidak mngancingkan tali pengamanya dengan cara yang tidak benar akan mengurangi rating film atau sinetron yang sedang tayang?

Sebenarnya dalam hal ini, kepolisian juga bisa bekerja sama dengan para sutradara film atau sinetron agar para pemain sinetron, bisa menjadi promotor keselamatan dalam berkendara, memberikan edukasi secara tidak langsung di tayangan film atau sinetron yang sedang tayang apalagi ratingnya tinggi pasti sangat bermanfaat untuk mengarahkan dan merubah prilaku masyarakat agar sadar akan keselamatan dalam berkendara. mengunakan helm dengan benar, tentunya sejalan dengan himbauan kepolisian agar selalu mentaati peraturan dalam berlalu lintas yang aman. 

Kalaupun dirasa aneh jika tetiba sinetron top, dalam adegan pemainya  memakai helm, kemudian tak lupa mengkancingakan tali pengamanya, bisa juga dibuat seperti adegan kecelakaan, kemudian sipengendara terluka kepalanya akibat helm yang digunakan terpental, sehingga menyebabkan benturan dikepala. Nah setelah kejadian tersebut sipengendara ojek selalu mengancingkan tali helm sebelum mengendarai kedaraanya. atau sampai berbunyi klik. Kalau begitukan masyarakat juga bakal ikutan terhipnotis dengan hal-hal yang positif di dalam alur cerita sinetron tsb.

Keinginan kedepan, Setiap masyarakat harus sadar, perlunya untuk memakai helm dengan benar saat mengendarai sepeda motor, baik pengemudi dan penumpangnya. Gunakan dan pastikan helm yang dipakai mempunyai standard SNI. Jangan sampai kepala anda hanya di hargai cepek doank hehehe.....' saya yang orang kecil ini hanya bisa berharaf agar tidak ada lagi tayangan film atau sinetron dengan seorang pemainya yang mengendarai  sepeda motor tanpa menggunakan helm atau mengunakan tapi tidak memakainya dengan benar.

 

Cibitung 20150920 

(Sumber ilustrasi Link)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun