Pengaspalan yang asal jadi, kendaraan bertonase besar memang menyumbang terjadinya kerusakan pada jalan umum, namun jika perawatan jalan di lakukan dengan baik, maka tidak akan pernah terdengar ada jalanan rusak parah. Jadi wajar masyarakat menuntut, kemana uang pajak yang di bayarkan, serta retribusi yang di bayarkan oleh para pemilik transportasi umum setiap harinya.
Bukan lagi rahasia umum juga, Sumut memang memiliki sejarah kelam terhadap beberapa kepala daerahnya, dari mulai Bupati, Walikota sampai posisi Gubernur banyak tersandung kasus korupsi. Mereka memilih menimbun harta pribadi, dibandingkan mensejahterakan masyarakat, membuat masyarakat bisa tersenyum karena pembangunan darahnya berjalan dengan baik.
Terakhir, untuk para pemangku kewenangan, luangkanlah waktu kalian untu sebentar saja memikirkan, meninjau kondisi jalan yang rusak parah tersebut, rasakan serta tanya pada diri kalian sendiri, di mana seharusnya kalian berada ketika masyarakat menjerit dan tak tau lagi harus meminta tolong kepada siapa.Â
Masyarakat sangat berharap banyak pada Bupati terpilih, Bapak Terbit Rencana untuk segera menyelesaikan masalah jalan rusak di titik tersebut. Tak sampai puluhan kilometer, hanya hitungan 1 sampai 2 kilometer yang rusak berat dan sangat menyengsarakan masyarakat pengguna jalan saat ini.
Berikanlah kado terindah untuk masyarakat Langkat, tepatnya pengguna jalan Binjai-Kuala. Setidaknya pada hari raya idul fitri nanti, mereka bisa tersenyum dan merasakan bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah mereka.
Malulah pada masyarakat yang telah memberi amanah kalian, jangan tanya dari mana dana perbaikan diambil, jangan masyarakat Langkat makin apatis terhadap kinerja kalian hanya untuk masalah sepele seperti ini. Saya yakin Pak Terbit selaku Bupati Langkat, serta Pak Edy sebagai Gubernur Sumut tidak akan membiarkan masyarakatnya menderita terus setiap harinya.
Karawang, 20190519
