Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pegal Hilang Berkat Geliga Krim

5 November 2017   00:02 Diperbarui: 5 November 2017   02:33 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber capture foto|PT.Eagle Indonesia

Dewasa ini olah raga lari makin banyak peminatnya, masyarakat sudah sadar akan pentingnya menjaga kesehatan untuk menunjang kegiatan kita sehari-hari. Walaupun dilakukan seminggu sekali yakni saat akhir pekan tiba. Jika dilakukan seminggu sekali kemungkinan keram pada otot sangat tinggi, walaupun melakukan pemanasan dengan peregangan otot seluruh badan. Tetap saja kemungkinan keram bahkan terkilir pada bagian anggota badan dapat terjadi saat berolah raga.

Saya sendiri punya hobby lari sejak menyelesaikan pendidikan menegah kejuruan tahun 2001. Di sela-sela kesibukan sehari-hari, tetap saya sempatkan untuk lari minimal 30 menit,3 sampai 5 km. Olah raga sejatinya dilakukan setiap hari walaupun hanya beberapa menit, dengan olah raga tubuh akan terjaga dari segala macam penyakit yang mudah menyerang saat kondisi tubuh tidak fit.

Terkadang kita sendiri abai dalam menjaga kesehatan, istirahat kurang, makan tidak teratur, sampai akhirnya jatuh sakit. Kesibukan seolah mengalahkan kepentingan tubuh yang juga butuh istirahat, dulu rajin olah raga, tapi setelah sibuk bekerja jadi lupa bahkan sengaja melupakannya. Padahal untuk menunjang pekerjaan, di butuhkan stamina yang prima. Berfikir itu memeras tenaga dan pikiran, jadi silahkan simpulkan sendiri.

Olah raga sekarang ini bukan hanya bicara soal hobby, namun sudah menjadi kebutuhan masyarakat, apalagi yang tinggal di perkotaan. Macet, polusi udara, tekanan dalam pekerjaan membuat banyak orang stress. Untuk itulah sesekali kita butuh menyegarkan otak agar dapat berfikir jernih, dengan menghirup udara pagi yang segar, jiwa pun akan tenteram.

Saya sendiri selalu menyempatkan olah raga, walau cuma lari keliling perumahan, Tapi ada hal yang saya benci ketika sedang menikmati lari pagi, kejang otot. Mungkin karena saya kurang melakukan pemanasan jadi ada beberapa otot yang belum siap di ajak bergerak secara spontan. Saya mempunyai pengalaman pribadi masalah keram atau kejang otot saat sedang melakukan latihan lari, tepatnya beberapa tahun yang lalu saat ingin mengikuti seleksi kerja.

Untuk bisa melewati sederet persyaratan agar dapat lolos seleksi, salah satunya ujianya adalah lari 3 km dengan waktu kurang dari 15 menit. Untuk itu saya harus persiapkan fisik sebaik mungkin, caranya dengan rutin melakukan aktivitas lari. Bagi saya waktu tak menjadi masalah, jika sempat pagi saya lakukan pagi hari, bahkan lebih sering sore hari saat rutinitas harian selesai.

Ada momok yang menghantui saya ketika melakukan aktivitas lari, rasa sakit pada pergelangan kaki kanan sering datang dengan tiba-tiba. Tak jarang ketika berangkat dari rumah dengan berlari, pulang terpaksa harus jalan tertatih, kalau tak sanggup jalan ya naik angkutan umum. Waktu ujian fisik hanya beberapa minggu lagi, tapi saya belum menemukan penyebab pergelangan kaki saya yang sakit.

Tak mau masalah datang saat tes lari dilakukan, saya mencoba mendatangi ahli pijat. Sumpah serapah keluar saat si tukang pijit mulai menekan bagian pergelangan kaki saya, luar biasa sakitnya, tapi demi kesembuhan harus di jalani. Saya tidak begitu memperhatikan obat apa yang digunakan oleh si tukang pijat tersebut untuk memijat kaki saya, baunya agak menyengat, ada rasa hangat sesaat setelah proses memijat kaki saya selesai. Saya penasaran dan bertanya obat gosok apa yang dia gunakan, oh ternyata balsem otot geliga.

Balsem otot geliga setahu saya saat itu tergolong baru, di buat khusus menangani permasalahan yang terjadi pada otot. Saya sendiri hanya tahu lewat iklan, namun belum pernah mengunakanya sama sekali. “Saya selalu mengunakan Balsem otot geliga saat memijat orang-orang,” jelas si tukang pijat menjelaskan. Setelah pergelangan kaki saya dipijat, saya coba melatih kembali dengan aktivitas lari pagi, namun secara perlahan. Masih agak terasa sakitnya, mungkin efek setelah dipijit, pikirku.

Malam hari saya memutuskan membeli balsem otot geliga di apotik tak jauh dari tempat tinggal saya saat itu, kota Medan. Saya oleskan dan pijat sendiri pada bagian yang sakit, sesaat sebelum tidur. Untuk mengakali terjadinya otot sakit saat latihan lari, saya coba oleskan balsem otot geliga sebelum memulai latihan lari, hasilnya sungguh mengejutkan, saya tak merasakan sakit lagi pada pergelangan kaki kanan.

Mulai saat itu saya selalu gunakan balsem otot geliga pada bagian tangan, paha, betis dan pergelangan kaki yang pernah sakit sebelum melakukan latihan lari. Singkat cerita, waktu tes fisik lari sejauh 3 km selama 15 menit pun datang. Seperti yang biasa saya lakukan sebelum lari, mengoleskan balsem otot geliga, kemudian melakukan pemanasan dengan peregangan seluruh otot badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun