Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Incar Promosi Jabatan tapi Lewat "Jalan Belakang", Haruskah Begitu?

9 Agustus 2022   11:28 Diperbarui: 9 Agustus 2022   14:06 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Promosi jabatan merupakan target yang wajar oleh karyawan bagi perkembangan kariernya kedepan dalam mengarungi dunia kerja, sehingga karenanya para karyawan selalu berupaya optimal untuk bertanggung jawab dalam jobdesc-nya.

Karena memang soal promosi jabatan ini, memang kompetitif, terjadinya persaingan ketat antar karyawan memang tidaklah dimungkiri, sebab juga kantor itu selektif dalam mempromosikan karyawannya untuk dinaikan jabatan.

Yang jelas, iklim kompetitif yang sehat dalam hal promosi jabatan ini adalah mengutamakan persaingan yang fair, sportif dan profesional atau dalam artian memang berdasarkan kelayakan nilai mutu dan kualitas karyawan.

Begitulah kiranya yang diharapkan, namun sayangnya soal mengincar promosi jabatan ini, masih sering sekali terjadi bahwa iklim kompetitif malahnya berubah jadi tidak sehat, tak ayal "hukum rimba" jugalah yang akhirnya berlaku.

Sehingga, antara karyawan justru saling "sikut-menyikut" hingga saling menjatuhkan, demi mendapat promosi jabatan, bahkan jalan pintas pun dihalalkan yaitu melobi "orang dalam" agar segera bisa mendapat promosi jabatan.

Dampaknya apa, kalau iklim persaingan dalam rangka promosi jabatan ini enggak sehat ya terang saja secara keseluruhannya ke depan akan mempengaruhi budaya kantor, kondusifitas kantor, hingga produktivitas dan kinerja kantor.

Apalagi kalau ada di antara para karyawan dapat promosi jabatan tapi lewat "jalan belakang" alias pakai jalur "orang dalam", maka tentunya di sini akan menyebabkan kecemburuan dan ketidakberterimaan oleh para karyawan lainnya yang berjuang dengan sportif.

Padahal seharusnya ada di antara para karyawan kantor yang lebih layak promosi jabatan, tapi karena ditelikung secara tidak sportif oleh oknum karyawan dengan cara jalur belakang dengan melobi oknum "orang dalam" dengan berbagai cara, malahnya karyawan yang seharusnya berhak promosi jabatan, justru gagal promosi jabatan.

Ya, oknum "orang dalam" di sini dalam artian sebagai personal karyawan yang memiliki pengaruh kuat terkait penempatan SDM karyawan dalam jabatan tertentu.

Dan pada umumnya oknum ini memang ada terdapat di departemen pengembangan SDM atau Human Resource (HR). Bisa jadi ada di antara staf HR, atau malahnya sang leadernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun