Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lingkungan Kosan Kamu Toxic, Segeralah Pindah!

25 Juni 2022   14:34 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:23 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kamar kos milik Candra Aditya. Foto: Candra Aditya via Kompas.com

Eh ternyata, seiring waktu berjalan, lingkungan kosan enggak bikin penulis aman, nyaman dan tenang, lingkungan kosan berubah jadi toxic.

Pokoknya intinya lebih banyak membawa dampak buruknya, bikin pusing, bikin tertekan dan stress, serta enggak nyaman bangetlah.

Padahal, sudah sering sekali juga penulis menginformsikan kepada pemilik kosan tentang kondisi toxic yang terjadi di kosan dan langsung juga sih ditindak lanjuti.

Ilustrasi gambar anak kosan | Dokumen gambar via tumblr.com
Ilustrasi gambar anak kosan | Dokumen gambar via tumblr.com

Ya memang sih, pas pemilik kosan turun tangan ada perubahan yaitu toxic-nya berkurang, tapi kondisi itu hanya berlaku sebentar setelahnya kambuh lagi begitu lagi, toxic lagi, dan terus sering begitu berulang.

Pada akhirnya penulis memutuskan pindah, ya karena enggak tahan juga, ini kok kosan enggak ada baiknya, enggak aman dan nyaman rasanya, kok enggak bikin tenang banget, racun banget.

Daripada penulis makin stress dan ujung-ujungnya bisa merusak kesehatan mental dan kejiwaan penulis, ya satu-satunya jalan adalah memutuskan pindah kosan.

Kemudian, dengan berkaca dari pengalaman lingkugan kosan sebelumnya yang toxic, maka penulis jadi lebih selektif memilih-milih kosan, survey-survey dulu untuk setidaknya memastikan lingkungannya seperti apa.

Termsuk mencari segudang informasi serta referensi terkait kosan yang sekiranya layak huni atau tidaknya baik itu secara mental dan kejiwaan.

Atau dalam artian ini jangan sampai dapat lagi kosan yang ujung-ujungnya lingkungannya toxic seperti sebelumnya. Pokoknya kapok deh kalau dapat kosan yang lingkungannya toxic.

Syukur Alhamdulillah, setelah kesana kemari cari kosan, akhirnya dapat juga kosan dekat sekitaran kampus yang sekiranya cukuplah memenuhi syarat layak huni sesuai yang standar yang penulis inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun