Saat kamu menghubungi rekruter melalui surel, gunakan etika menulis surel yang sebaik-baiknya, jaga dengan benar etika surel kamu agar konten pesannya selalu sopan dan etis.
Jangan langsung menanyakan apakah kamu diterima atau tidak, sebaiknya kamu membuat surel seperti halnya menulis surel formal di dunia kerja.
Lakukan perkenalan singkat di awal untuk mengingatkan rekruter tentang siapa kamu dalam rangka mengingatkan rekruter, setelahnya barulah tanyakan maksud dan tujuan dari pengiriman surel kamu dan jangan lupa tutup surel kamu dengan salam penutup.
4. Periksa kembali surel follow up interview kamu sebelum mengirimkannya.
Kekurangan mendasar dari sering tidak berkenannya rekriter di-follow up melalui surel ini adalah karena masih ditemukannya kesalahan ketik, kalimat yang tidak saling berkaitan, adanya tata bahasa tutur yang kurang etis dan kesalahan teknis lainnya.
Ini karena tindakan terburu-buru sering langsung kirim tanpa dicek dan ricek dulu, oleh karenanya agar menghindari berbagai kesalahan yang tidak diinginkan, maka memeriksa kembali dengan teliti surel follow up interview kamu sebelum mengirimkannya adalah penting untuk dilakukan.
Nah, inilah kiranya beberapa hal yang bisa dilakukan dan yang perlu diperhatikan dalam rangka follow up rekruter setelah kamu usai interview.
Memang, cara ini bukanlah menjamin 100 persen, bahwa kamu dapat jawaban yang kamu inginkan, namun daripada kamu hanya menunggu dan menunggu tanpa ada upaya, setidaknya dengan kamu follow up rekruter sudah ada upaya perduli terkait nasib kamu sendiri soal hasil interview kamu.
Demikianlah kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.