Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Hasil Swab Negatif, Isoman Usai, dan Donor Plasma Convalescent

25 Januari 2021   14:57 Diperbarui: 27 Januari 2021   20:21 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Petugas medis memeriksa kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8/2020). Pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh COVID-19 yang menggunakan alat apheresis bertujuan untuk membantu penyembuhan pasien terkonfirmasi COVID-19. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI via kompas.com)

Usai sudah saya menjalani isolasi mandiri (Isoman) yang telah saya jalani selama 14 hari, ini pun telah dipertegas dengan hasil Swab PCR Real Time saya yang pada akhirnya saya dinyatakan telah negatif Covid-19, tentunya kabar ini amat melegakan saya dan istri termasuk juga keluarga.

Ya, tidak dimungkiri, saya memang merasa terkurung saat saya menjalani isolasi mandiri tersebut, namun syukurlah semua sudah berakhir dan saya pun harus bersiap kembali untuk berjibaku dengan tugas di tengah pandemi.

Saat di swab PCR kedua | Dokumen Pribadi
Saat di swab PCR kedua | Dokumen Pribadi

Hasil swab PCR | Dokumentasi Pribadi
Hasil swab PCR | Dokumentasi Pribadi
Sedikit juga saya ingin menceritakan, pasca saya dinyatakan negatif covid-19, ternyata ada permintaan izin dari pihak medis yaitu, apakah saya berkenan untuk donor plasma convalescent.

Jujur, saya memang belum terlalu paham soal donor plasma convalescent ini, saya sih memang pernah mengetahuinya dari pemberitaan tapi belum paham secara detil.

Pihak medis pun menjelaskannya kepada saya, bahwa saya termasuk penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk donor plasma convalescent, hal ini dalam rangka membantu penanganan pasien positif Covid-19.

Dijelaskannya juga, bahwa jenis donor ini menggunakan plasma pasien yang sudah sembuh seperti saya, karena dari tubuh orang yang pernah kena covid-19 seperti saya, akan terbentuk antibodi terhadap virus ataupun bakteri atau dengan kata lainnya, sudah bisa mengatasi infeksi Covid-19.

Donor plasma convalescent ini nantinya akan diberikan kepada para pasien yang masih dirawat atau yang masih dalam keadaan kondisi sakit menengah hingga sakit berat menderita Covid-19 melalui transfusi darah ke tubuh pasien.

Hal ini dilakukan dalam rangka membantu mengeliminasi ataupun mengimobilisasi virus SarsCov-2, untuk donor plasma ini persyaratan donor juga harus terpenuhi seperti umumnya donor biasa, yaitu pendonor yang sehat dan produk yang donor plasmanya baik.

Secara intinya, donor plasma convalescent ini adalah termasuk ke dalam imunisasi pasif, dalam artian, antibodi sudah ada di luar dan sudah terbentuk, sedangkan yang merupakan imunisasi aktif itu adalah yang vaksinasi, yaitu memasang antibodi dalam tubuh. 

Setelah mendapat penjelasan tersebut, intinya saya setuju, namun berhubung saya belum pernah sama sekali donor darah karena saya selalu gagal memenuhi syarat donor darah, maka saya meminta untuk benar-benar di cek terkait standar kelayakannya.

Akhirnya setelah dicek oleh pihak medis, saya masih termasuk yang memenuhi syarat, meskipun berat badan saya sedikit mepet untuk memenuhi syarat, tapi secara umumnya saya memenuhi syarat.

Sebenarnya sedikit timbul pertanyaan sih, apakah ini karena dipaksakan karena kebutuhan memang mendesak, tapi ya sudahlah saya berpikir positif saja, yang penting ini demi kebaikan bersama.

Ya, akhirnya saya setuju, dan sekaligus bersyukur, karena inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah, saya bisa donor darah, sekaligus untuk pertama kalinya melaksanakan donor plasma convalescent.

Inilah sekiranya sekilas pengalaman saya sebagai penyintas Covid-19, yang memang menjadi pelajaran dan hikmah berharga dalam hidup saya.

Berkaitan juga kalau saya mendengar masih banyaknya masyarakat yang belum percaya dengan vaksin, maka dalam hal ini memanglah diperlukan peran aktif pemerintah dalam menyosialisasikannya secara masif dan persuasif kepada masyarakat luas.

Seperti halnya saya, soal donor plasma convalescent saja saya belum terlalu paham, apalagi soal vaksin Covid-19, bagaimana tingkat afeksi misalnya, efektif atau tidakkah, aman atau tidakkah, apa manfaatnya dan berbagai hal lainnya. 

Nah, inilah sepertinya yang secara umumnya terjadi di lapangan, masyarakat belum teredukasi dengan optimal terkait dengan vaksin Covid-19 ini, justru yang sering sekali tersebat masif adalah berita hoaks soal vaksin.

Oleh karenanya, pemerintah memang harus selalu hadir di tengah masyarakat, mengedukasi masyarakat secara masif dan persuasif, tentang pentingnya vaksin Covid-19 di tengah pandemi ini.

Demikianlah sekilas kisah pengalaman saya ini, semoga saja bisa bermanfaat bagi bersama.

Boleh baca juga artikel ini; Vaksin Covid-19, Asa Herd Immunity di Tengah Pandemi

Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun