Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Orang "Berkacamata Tebal" Seperti Saya Termasuk Penyandang Disabilitas?

3 Desember 2020   10:50 Diperbarui: 3 Desember 2020   14:37 3939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen pribadi

Ya, itulah informasi yang bisa saya dapatkan untuk menjawab pertanyaan saya selama ini, terkait apakah orang "berkacamata tebal" atau sebagai orang yang termasuk "penderita miopia berat" seperti saya ini apakah termasuk kaum difabel ataupun penyandang disabilitas.

Mudah-mudahan juga apa yang saya ungkapkan melalui artikel ini dapat diterima dengan bijak, bahwasanya penderita miopia itu adalah termasuk juga dalam klasifikasi penyandang disabilitas.

Ilustrasi gambar | Dokumen pribadi
Ilustrasi gambar | Dokumen pribadi
Dengan maksud, agar kedepannya bisa memperbaiki stigma yang mungkin secara tak sengaja terucap ataupun terungkap kepada kami-kami yang menyandang kacamata tebal ini.

Dan secara umumnya juga, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dan kesadaran bersama tentang disabilitas.

Untuk menghilangkan stigma tentang penyandang disabilitas dengan selalu memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para kaum difabel.

Serta bisa memberi tempat dan kesempatan yang adil dan bijaksana dalam dunia kerja dan aktivitas dinamis yang lainnya.

Yang jelas, saya menyadarinya dengan sepenuh hati dan menerimanya secara ikhlas terkait kekurangan  fisik ataupun ketidaksempurnaan fisik terkait dengan disabilitas penglihatan yang saya sandang ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

Yang pasti, dalam rangka tetap memotivasi diri, saya selalu berupaya melakukan tindakan yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan mata.

Seperti di antaranya adalah memproteksi atau perlindungan menghindari paparan sinar matahari langsung terhadap penglihatan terutama sinar Ultra Violet dengan menggunakan pelindung mata.

Termasuk juga perlindungan terhadap segala bentuk bahaya lainnya yang mungkin bisa mengancam penglihatan ketika sedang bekerja ataupun beraktivitas.

Berupaya memenuhi kebutuhan nutrisi mata dengan selalu berusaha untuk memenuhi asupan lutein, zeaxhantin, karoten dan berbagai mineral penting lainnya yang berfungsi menjaga kesehatan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun