Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ilham Aidit: Indonesia Paling Khawatir dengan Komunis! Memangnya Kenapa?

25 September 2020   19:08 Diperbarui: 25 September 2020   19:28 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putra Tokoh Partai Komunis Indonesia DN Aidit, Ilham Aidit. TEMPO/Imam Sukamto

Ilham Aidit, putra keempat dari Ketua CC PKI Dipa Nusantara Aidit atau yang lebih dikenal dengan DN Aidit, akhirnya kembali muncul ke permukaan.

Sekalinya nongol, ternyata Ilham Aidit langsung berkoar-koar mengkritisi organisasi KAMI dan para aktivisnya, di antaranya yang dikritiknya adalah Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo.

Di sini penulis tidak menyoal kritikan Ilham Aidit tersebut kepada KAMI dan Gatot Nurmantyo, karena yang jelas di Indonesia kita ini, mau Gatot Nurmantyo, mau Ilham Aidit, ataupun siapapun yang mau saling berpendapat, saling kritik, maka kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul sangat dijamin oleh UUD 1945.

Maka kemunculan Gatot Nurmantyo dengan berbagai aksi organisasinya dan opininya yang kritis kepada pemerintahan tentunya bebas-bebas dan sah saja.

Termasuk juga kemunculan Ilham Aidit dalam menyuarakan opininya tersebut, serta tentu juga termasuk penulis dalam menyuarakan aspirasinya.

Nah, tentu saja di artikel ini, penulis juga boleh mengkritisi Ilham Aidit terkait opini dan narasinya yang meremehkan bahaya laten Komunis di Indonesia, paham yang pernah di sebarkan oleh DN Aidit (Bapaknya) yang dulunya adalah merupakan tokoh sentral PKI.

Dari berbagai media penulis mendapatkan referensi, selain mengkritisi Gatot Nurmantyo, ternyata Ilham Aidit juga berkilah ataupun beretorika, menyatakan bahwa paham Komunisme tidak lagi mempunyai ruang di dunia dan menyatakan kalau Indonesia merupakan negara yang paling khawatir akan adanya partai ataupun paham Komunis, serta menggiring narasi kalau PKI yang di bina bapaknya dulu tidak terlibat peristiwa G30S.

Dikutip dari Suara.com-begini di antaranya pernyataan Ilham Aidit; 

Paham komunisme sendiri kekinian tidak lagi mempunyai ruang di dunia. Meski, masih ada beberapa negara di Eropa yang menganut paham tersebut. Berbeda di tahun 50-an, 60-an di mana sepertiga dunia itu menganut komunisme.

Dikemukakan juga, bahwa Indonesia merupakan negara yang paling khawatir akan adanya partai komunis. Berbeda dengan negara-negara lain yang tidak begitu takut atau khawatir lantaran mereka meyakini bahwa partai komunis kekinian tidak lagi laku atau memiliki tempat.

Itu kan retorika Anda wahai Ilham Aidit! Jelas Anda pasti bikin pembelaan dong soal PKI!

Memangnya kenapa, ada masalahkah kalau Indonesia masih bergeming untuk mewaspadai bahaya laten Komunis, ataupun kebangkitan Neo-PKI ataupun Neo-Komunis?

Salah, nggak boleh?

Ilham Aidit harus paham dan jangan pernah lupa, kalau partai bapaknya yaitu PKI, pernah punya catatan hitam dalam sejarah Indonesia, karena pernah menorehkan luka dalam yang membekas tak terlupakan, atas pengkhianatan dan rongrongan ideologinya terhadap Negara dan Pancasila.

Bahkan, tentu juga penulis boleh waspada, terkait eksistensi Ilham Aidit termasuk mungkin kawan-kawannya yang sesama keturunan PKI, dan merupakan hal yang wajar, apalagi sudah jelas siapa dan bagaimana latar belakang Ilham Aidit.

Dengan rangkaian fakta sejarah, terkait catatan hitam PKI, tentu saja bangsa Indonesia wajib waspada kalau PKI ataupun Neo-Komunis bisa saja laten.

Sebab apa, soal PKI dan dan pahan Komunisme ini, harus merujuk juga pada perilaku hidupnya, sikap kebangsaannya, sikapnya terhadap Pancasila, cara berpolitiknya yang sangat berbahaya bagi kehidupan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia serta bagi keimanan, karena terbukti, bahwa telah dua kali mencoba merongrong Pancasila.

Apalagi, cara berpolitik PKI ataupun paham Komunisme dalam membangun kekuatannya adalah tersamar, infiltran, tidak menampilkan wujud aslinya atau identitas aslinya, dikemas dan dikamuflasikan dengan popularistas lain hingga propaganda yang disusupkan menjadi bagian dari kehidupan kebangsaan Indonesia.

Seperti saat Orde Lama yang silam, ketika PKI mendompleng pada popularitas Presiden Soekarno dan menginfiltrasi Militer.

Yang jelas, adalah fakta yang tidak terbantahkan, bahwa dua kali dalam sejarah, PKI terbukti merongrong Pancasila dengan Ideologi Komunis, dan ini adalah sangat jelas sebagai bukti pengingkaran terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta nasionalisme bangsa Indonesia.

Jadi, kalau Indonesia tetap waspada akan bahaya laten Komunis, itu adalah wajib hukumnya, tidak ada pihak manapun yang boleh mempersoalkan ataupun melarang kewaspadaan nasional bangsa Indonesia terhadap bahaya laten Komunis, karena ini adalah demi tetap tegak dan utuhnya NKRI yang kita cintai bersama ini.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun