Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pesan Solidaritas di Film Harus Terwujud Secara Nyata

9 Mei 2020   19:02 Diperbarui: 9 Mei 2020   19:00 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi solidaritas | Dokumen via IDNtimes.com/Imagritpw


Pada umumnya berbagai film diproduksi adalah untuk menyampaikan pesan-pesan, baik itu pesan kemanusiaan, pesan perdamaian, pesan solidaritas dan pesan lainnya.

Berbagai film tersebut, mulai dari film-film luar negeri seperti Avenger hingga film-film dalam negeri seperti laskar pelangi, dan lain sebagainya seringkali menyampaikan pesan solidaritas, pesan perdamaian dan pesan baik lainnya tersebut.

Seperti halnya juga tentang film "Merah Putih Memanggil" yang coba penulis sampaikan ini, yaitu film yang bercerita tentang perjuangan karena adanya tindakan pembajakan dan penyanderaan warga yang ada di kapal pesiar berbendera Indonesia, Merah Putih oleh sekelompok teroris internasional.

Film merah putih memanggil | Dokumen via fajar.co
Film merah putih memanggil | Dokumen via fajar.co

Pimpinan teroris tersebut meminta sejumlah tebusan pada masing-masing negara yang warga negaranya mereka sandera, dan tentunya termasuk juga Indonesia didalamnya.

Sebelumnya pihak TNI tak dapat berbuat apa-apa dikarenakan teroris tersebut berada di negara tetangga, yang ternyata juga tengah kewalahan menghadapi para teroris tersebut, dikarenakan pemerintahnya sendiri juga sedang mengalami banyak permasalahan dalam negerinya sendiri.

Akan tetapi karena pendekatan dari pemerintahan Indonesia, negara tetangga tersebut akhirnya memberikan ijin dan juga memberi kesempatan pada TNI untuk dapat masuk ke daerahnya, dalam rangja untuk membebaskan para sandera, namun mereka hanya dibatasi dalam waktu 2x24 jam.

Oleh karena itulah TNI membuat sebuah rencana Operasi Gabungan TNI, dan dalam operasi tersebut turut melibatkan semua matra angkatan TNI.

Matra TNI-AD melakukan sebuah tugas operasi tertutup atau dadakan dengan mengirim 1 team dari Batalyon Anti Teror Kopassus yang diterjunkan malam hari secara free fall.

Sementara itu pesawat tempur dari TNI AU, dan juga kapal-kapal perang TNI AL, serta operasi Kopaska ataupun Pasukan Katak dan juga Batalyon Marinir telah siap siaga untuk mem-back up operasi tim khusus tersebut.

Akhirnya misi penyelamatan para sandera ini dapat berhasil, meskipun ternyata harus ditebus dengan pengorbanan nyawa beberapa prajurit TNI yang gugur dalam tugas penyelematan tersebut.

Yang jelas dari film ini ingin menyampaikan pesan solidaritas sebagai sesama tumpah darah bangsa Indonesia, dan sesama bangsa-bangsa didunia, maka dimanapun berada atau kapanpun ketika tumpah darah bangsa terancam jiwanya maka setiap negara wajib melindungi tumpah darah bangsanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun