Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pandemi Covid 19, Ketika Curiga Itu Menjadi Perlu

14 Maret 2020   16:28 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Wuhan, China hingga lintas dunia, dan pada akhirnya Covid 19 atau virus Corona telah dinyatakan sebagai Pandemi, dan ini artinya bahaya besar telah mengancam masyarakat dunia dan tentunya juga masyarakat Indonesia.

Secara resmi WHO telah menyatakan bahwa Covid 19 sebagai pandemi global dan juga mendorong tiap negara untuk melakukan langkah yang diperlukan guna menghadapi pandemi Covid 19 dan menghentikan penyebarannya.

Covid 19 telah menyebar di sekitar 124 negara, fenomena gunung es Covid 19 telah terbukti secara nyata, karena tetiba muncul begitu saja ketika dunia harus menerima pahitnya realita nyata Covid 19 menjangkiti ratusan ribu orang di dunia dan bahkan telah menghilangkan ribuan nyawa orang diberbagai dunia.

Korea, Italia, Iran dan Amerika, menjadi bukti sahih ketika penderita Covid 19 tetiba fenomena gunung es itu muncul dengan seketika, Covid 19 ternyata sudah menjangkiti ribuan orang di negara tersebut, dan tentunya ini menjadi sinyal peringatan keras bahwa Covid 19 sudah sangat begitu berbahaya.

Fakta telah membuktikan, betapa begitu tinggi dan cepatnya risiko proses penularan Covid 19 dari orang ke orang. Karena tetiba saja tanpa disadari dan disangka, ternyata Covid 19 sudah ada dalam tubuh. Dan yang jelas, dari hal ini, Covid 19 bagaikan sudah sedekat urat leher orang. Dunia akhirnya mencanangkan perang pada Covid 19 ini.

Dan akhirnya berbagai langkah protokol dalam rangka mencegah dan mengatasi Covid 19 seperti isolasi, karantina, lockdown dan lain sebagainya telah diterapkan di berbagai negara.

Begitu juga dengan pemerintah Indonesia, meskipun sempat dianggap sedikit terlambat dan sempat mendapat sorotan karena terkesan menutup-nutupi hal-hal terkait Covid 19, namun langkah dan upaya pemerintah patut diapresiasi.

Yang jelas dalam hal ini sebenarnya pemerintah bukannya terkesan lamban atau menutupi terkait Covid 19, tapi memang perlu suatu kehati-hatian dan mendalam, untuk merilis informasi publik mengenai perkembangan Covid 19 di Indonesia.

Pemerintah pasti memiliki pertimbangan yang mendasar, apalagi dihadapkan dengan aset 260 juta jiwa penduduk dan luasnya wilayah, memang bukan perkara mudah merilis hal-hal terkait Covid 19.

Sedari awal semenjak Covid 19 ini mulai menyebar lintas dunia, pemerintah sudah mewaspadai resiko penyebaran, dan menyadari secara penuh bahwa dihadapkan dengan kondisi geografis wilayah kepulauan,  memang resiko Indonesia terpapar Covid 19 sangat tinggi.

Dan yang pasti, masyarakat Indonesia telah melihat tindakan nyata dan upaya keras pemerintah dalam rangka mengatasi keadaan darurat Covid 19 yang sudah menjadi Pandemi diberbagai dunia dan tentu dalam hal ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari masyarakat. Kesadaran yang tinggi dari masyarakat amatlah diperlukan untuk membantu pemerintah mengatasi Covid 19 ini.

hellosehat.com
hellosehat.com
Satu yang pasti, bahwa penularan Covid 19 ini karena adanya kontak langsung dengan penderita, meskipun pada banyak kasus penderita juga tidak menyadari bahwa dirinya ternyata terjangkit Covid 19. 

Berikutnya juga adalah karena kontak langsung melalui berbagai sarana yang pernah bersinggungan dan bersentuhan langsung dengan penderita Covid 19.

Maka disinilah yang perlu menjadi kewaspadaan bersama, sehingga bila kecurigaan dan ke hati-hatian dalam berinteraksi antar orang per orang ataupun menyentuh benda menjadi perlu dilakukan, bukan berarti menutup diri, tapi demi keselamatan diri, dan pertahanan diri. Karena mencegah risiko itu lebih baik, daripada nanti tetiba ikut terjangkit Covid 19 maka tidaklah salah bila kecurigaan ini dilakukan.

Tentunya, dalam kaitanya dengan hubungan kontak langsung antar orang perorang bila dihadapkan kondisi Pandemi Covid 19, maka menerapkan situasi kecurigaan ini bisa menjadi permakluman dan pasti sudah saling bisa memahami kalau itu dilakukan dalam rangka pertahanan diri dari penyebaran Covid 19.

Sehingga bila saat ini banyak dari masyarakat yang terlihat begitu over protektif dalam hubungan kontak langsung atau terlihat enggan sembarang menyentuh sesuatu adalah dalam rangka waspada Covid 19.

Kecurigaan dalam rangka waspada Covid 19 juga perlu dilakukan bila diantara lingkungan pergaulan sehari-hari terdapat tanda-tanda mencurigakan adanya orang yang diduga terjangkit Covid 19, kecurigaan ini pun sebenarnya juga sudah diterapkan oleh pemerintah terhadap potensi riskan para pendatang dari luar negeri, maka masyarakat tentu boleh juga bila menerapkan kecurigaaan dalam rangka waspada dan pertahanan diri dari Covid 19.

Sehingga dalam kaitannya dengan hal ini, maka pemerintah juga jangan terlalu over reaktif sedikit-sedikit langsung menganggap hoaks tentang segala hal terkait Covid 19, tapi perlu merespon dengan positif terlebih dahulu dan meneliti untuk memastikan, bila memang ada laporan ataupun informasi dari masyarakat terkait kecurigaan adanya Covid 19 di sekitar lingkungan masyarakat.

Covid 19 sudah menjadi musuh bersama, sudah menjadi teroris bagi kehidupan umat manusia, sehingga kesadaran sinergitas bersama sangat perlu dikedepankan baik antar pemerintah dengan negara lainnya, antara pemerintah dan masyarakat dan antar masyarakat sendiri.

Semoga sedikit tulisan pada artikel ini dapat menjadi bermanfaat bagi bersama.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun