Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tak Harus Umumkan Seberapa Sukses dan Berhasil Diri Kita, Kenapa?

26 Februari 2020   22:20 Diperbarui: 26 Februari 2020   22:32 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Artikel | Dokumen Pixabay.com

Tak harus umumkan seberapa sukses dan berhasil diri kita, Kenapa?
Pengakuan kesuksesan dan keberhasilan diri dengan cara mengkespresikannya, merayakannya, ataupun istilahnya mengumumkannya, baik itu kepada kita sendiri ataupun kepada orang lain, seperti kepada rekan kerja, teman sejawat yang lainnya, tetangga, saudara, kerabat maupun orang-orang lainnya atas suatu pencapaian kesuksesan ataupun suatu keberhasilan tentang diri kita tersebut, sebenarnya adalah sesuatu hal yang wajar, sebagai bentuk euforia ataupun rasa bersyukur sesuai kebebasan berekspresi masing-masing.

Namun ternyata, disadari ataupun tidak disadari, pada realitanya yang terjadi, tidak semua dari apa yang kita ekspresikan melalui pengakuan diri kita itu, selalu membawa kesukacitaan bagi orang lain.

Kenapa?
Sejatinya, pengakuan diri agar orang lain dapat mengetahui tentang siapa diri kita atau tentang bagaimana kita dapat berhasil dan sukses itu kalau bagi orang yang ingin mengambil sisi hikmah positif secara pemikiran ataupun sudut pandang yang matang dan dewasa atas pencapaian kita itu, akan dapat memberi pengalaman, pembelajaran dan manfaat yang berharga bagi orang lain tersebut.

Tentunya, kita juga perlu menyadari bahwa, akan selalu saja ada orang-orang yang tidak akan pernah suka dan dapat menerima atau bahkan sangat antipati dengan pencapaian keberhasilan ataupun kesuksesan diri kita itu.

Bahkan terkadang, ada saja yang kelihatannya memberikan kesan suka dan senang secara terbuka didepan kita tapi ternyata dibelakangnya justru mereka sebenarnya sangat tidak suka atas pencapaian kesuksesan dan keberhasilan yang kita umumkan ataupun kita rayakan itu, karena dalamnya hati orang lain itu mana bisa kita tebak dan mengetahuinya seperti apa.

Sebenarnya sih, kalau kita mau, kita bisa-bisa saja tak perduli dengan orang-orang yang tidak suka dengan pencapaian kesuksesan kita itu, terserah kita sebenarnya mau orang suka silahkan, tidak suka ya sudah biarkan saja.

Ada baiknya juga sebenarnya bila kita dapat sedikit mengontrol diri kita, agar kita juga tidak jadi lupa daratan ataupun mengingatkan diri kita sendiri agar tidak terlalu kelewatan yang berlebihan, sehingga yang terjadi adalah kita justru kebablasan, jadi terkesan pamer, sombong dan angkuh.

Ya, disinilah sebenarnya dimana letak perlunya mengontrol diri kita sendiri itu, tentunya bila hal ini selalu menjadi pedoman bagi kita, maka akan semakin dapat membuat kita jadi lebih mawas diri ataupun menjadi lebih bijak, dan instrospektif bahkan semakin matang dalam pemikiran dan tindakan.

Terkadang tanpa disadari justru kita sedikit terlupa dan kelewat batas lupa mengontrol diri dan akhirnya justru kita jatuh sendiri akibat kesan pamer ataupun kesombongan kita tersebut, kalau sudah begini justru yang terjadi adalah senjata makan tuan.

Sebenarnya akan jauh lebih baik lagi, apabila tanpa kita umumkan tentang pencapaian keberhasilan dan kesuksesan yang kita raih itu, ternyata apa yang kita capai ataupun kita raih itu diketahui dengan sendirinya oleh orang lain.

Pengakuan kesuksesan dan keberhasilan kita itu bukan datang dari diri kita, tapi datang dari orang lain yang dengan tulus ikhlas memberikan dan menyampaikan kesan dan ekspresi yang jujur kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun