Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Pejabat Publik Mahir Menguasai Literasi Komunikasi Interpersonal

13 Februari 2020   21:45 Diperbarui: 13 Februari 2020   22:05 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pendukung | Dokumen Kompas.com

Kenapa bisa terjadi?
Beberapa hal ini bisa jadi penyebabnya, seperti;

Kadang kala antara pemikiran dan ucapan tidak sinkron, maksud hati berbicara sesuai didalam pemikiran tapi ketika diucapkan secara tidak sengaja ternyata jadi tidak sesuai dengan pemikiran, kecepatan lidah dalam mentranslate konsep jawaban tidak dapat mengimbangi kecepatan didalam pemikiran.

Terkadang juga pejabat publik kurang dapat menguasai panggung, maksudnya di sini adalah para pejabat publik seringkali grogi dan gugup, serta kurang percaya diri.

Sehingga berdampak juga pada narasi jawaban dan keterangan yang diberikan, bahkan para pejabat sering stuck ataupun terhenti sejenak sembari menyingkronkan ucapan dengan konsep pemikiran.

Ketika berpidato pun terkadang para pejabat publik sering terlalu tegang, monoton, dan terlalu fokus pada konsep yang tertera dalam teks pidato.

Ucapan sering salah ataupun terbata bata, pesan yang disampaikan jadi tidak terpublish dengan baik dan efektif, bahkan lompat paragraf saat membaca teks pidato juga sering terjadi, sehingga maksud dari teks pidato jadi tidak ada saling keterkaitan.

Inilah yang menyebabkan juga, mengapa para pejabat publik terkesan sering menghindar, minder bila harus didoorstop dan diwawancara oleh awak media, ataupun kurang luwes dalam memaparkan pidato, karena memang sejatinya bukanlah perkara gampang dalam menjalin literasi komunikasi interpersonal tersebut.

Akan tetapi, Mahir dalam menyampaikan literasi komunikasi interpersonal bagi para pejabat publik adalah tuntutan dan harus wajib dimiliki dan dikuasai.

Karena para pejabat publik juga berperan sebagai narasumber, sebagai yang di gugu dan dipedomani untuk jadi tuntunan bagi khalayak publik dan media.

Karena dampaknya tidaklah sepele bisa berakibat fatal, bila pejabat publik salah dalam menyampaikan ataupun memberikan statemen, narasi jawaban ataupun keterangan kepada khalayak publik dan media.

Sebagai orang yang telah terpilih dan di gugu serta dipedomani oleh media dan khalyak publik, maka para pejabat publik haruslah bisa menunaikan tanggung jawbnya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun