Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fenomena "Bisnis Lendir", Garuda, dan BUMN

15 Desember 2019   20:54 Diperbarui: 15 Desember 2019   20:59 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dokumen milik Netralnews.com

Di satu sisi pemerintah tegas dan getol memberantas bisnis lendir, ternyata ada kenyataan pahit, didalam tubuh pemerintah juga ditemukan dugaan adanya bisnis lendir yang melibatkan perusahaan BUMN milik negara.

Seperti yang diberitakan, semenjak terungkapnya kasus penyimpangan penyimpangan di dalam tubuh PT Garuda, ternyata ditemukan juga dugaan terjadinya bisnis lendir didalam tubuh PT Garuda Indonesia dan tidak menutup kemungkinan bisnis lendir ini juga terjadi di BUMN lainnya.

Ini tentunya sangat mencoreng kredibilitas pemerintah, ditengah upaya membenahi pengelolaan BUMN dan upaya memberantas prostitusi bisnis lendir, ternyata ada lagi jenis penyakit kronis lainnya yang menggerogoti pemerintah dari dalam yaitu binis lendir di tubuh BUMN.

Sistem konglomerasi dan konglomeratisasi yang terjadi hingga saat ini, ternyata turut menyuburkan binis lendir didalam tubuh PT Garuda Indonesia.

Bahkan rumor rumor yang beredar telah terjadi kasta dan kelas diantara wanita wanita yang dijadikan obyek bisnis lendir tersebut, sebutan seperti para selir pejabat, merebak diruang publik.

Slogan harta, tahta dan wanita diduga memang nyata terjadi di tubuh Garuda Indonesia. Pengaruh jabatan, kekuasaan, hidup penuh kemewahan dan gelimang harta memberikan kemudahan bagi para oknum pelaku bisnis lendir dalam rangka menyasar kantong tebal para pejabat BUMN dengan menawarkan wanita wanita cantik sebagai selir selir mereka.

Inilah yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah, karena bisa jadi tidak hanya di Garuda Indonesia saja berbagai ketidak beresan terjadi, namun tidak menutup kemungkinan terjadi juga di BUMN lainnya.

Pembenahan di tubuh BUMN harus benar benar ditegakkan, penyakit kronis yang telah mengakar lama di dalam BUMN harus dimusnahkan.

Buat apa ada BUMN beserta anak, cucu dan cicitnya, kalau selama ini pengelolaannya tidak beres, hanya menyusahkan dan membebani negara dan rakyatnya saja.

Anggaran negara yang seharusnya dikelola profesional demi kesejahteraan rakyat ternyata hanya jadi bancakan dan masuk ke kantong pribadi para pejabat BUMN.

Yang kaya semakin kaya, yang susah jadi semakin susah, para oligarkis oligarkis di BUMN harus diberantas tuntas sampai habis keakar akarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun