Presiden RI Ir. H. Joko Widodo akan menjabat kedua kalinya sebagai Presiden RI terpilih untuk periode 2019-2024. Namun seiring waktu berjalan pasca kemenangannya pada Pemilu Pilpres yang lalu, Jokowi malah banyak melakukan manuver-manuver dengan berbagi keputusan kontroversialnya yang menjadi pertentangan Publik.
Padahal Jokowi baru akan melangkah menjalankan masa 5 tahun pemerintahannya kedepan, akan tetapi malah dinilai banyak melakukan tindakan-tindakan yang di anggap blunder terkait putusannya dan banyak opini publik turut berkembang yang menimbulkan  dugaan-dugaan dan tudingan bahwa Jokowi saat ini semakin berlaku Otoriter.
Kalau sudah begini, maka sinyal waspada dan kehatian-hatian patut diperhatikan oleh Jokowi dan juga oleh segenap unsur pemerintahannya berkait dengan periode pemerintahannya kedepan, pasalnya Jokowi mesti mengingat dan jangan sampai lupa bahwa ada 45 % Rakyat di negeri ini yang menjadi bagian diluar pemerintahan yang menjadi Oposisi baginya.
Berbagi keputusannya yang dianggap kontroversi oleh publik seperti, Pemindahan IKN, Penujualan aset lahan IKN, Kenaikan Iuran BPJS, Investasi China yang dominan, penurunan Pajak hingga 200% bagi para investor.
Bahkan sampai putusan kontroversinya terkait Komisi Pemberantasan Korupsi yang dianggap semakin melemahkan KPK ke depannya, belum lagi berbagi rencana dan manuver lainnya yang juga akan segera diputuskannya.
Entah mengapa Jokowi saat ini malah berubah drastis diluar ekspektasi dan perkiraan, Jokowi malah terlihat tidak berpihak kepada rakyat dan malah indikasinya makin menyulitkan rakyat. Â
Ditengah-tengah kondisi bangsa yang sedang prihatin dengan berbagai persoalan yang terjadi, seperti resesi ekonomi, daya beli masyarakat yang menurun, naiknya harga kebutuhan pokok, radikalisme, separatisme bahkan Rasialisme dan berbagi persoalan lainnya, Namun Jokowi malah terkesan santai saja menyikapinya, padahal ini adalah persoaln yang sangat serius.
Sepertinya Jokowi lupa ada kekuatan besar yang mengancamnya dibalik periode kepemimpinannya kedepan. maka bila dalam menjalankan pemerintahan Jokowi terus- terusan menuai kontroversi, bukan tidak mungkin Jokowi akan jatuh dan dilengserkan. Ingatlah Jokowi kekuatan oposisi rakyat yang berkisar 45 % itu bukanlah kekuatan yang sedikit dan bahkan bisa bertambah.
Meskipun oposisi dari pihak partai dan pihak lainnya diluar pemerintah tidak terlalu signifikan prosentasenya, tapi bila melihat hampir separuh warganegara bangsa ini yang tidak menyukainya dan abtipati terhadapnya bukan tidak mungkin akan menjadi sangat mudah bagi pihak oposisi menggalang kekuatan untuk menjatuhkannya.
Kecewa itulah kondisi yang diduga terjadi terkait pendukungnya yang terlanjur memilihnya dulu. Keputusan dan kebijakannya kalau mau jujur diakui oleh para pendukung yang memilihnya dulu pasti akan sangat sakit hati dan menyesal karena telah memberikan suaranya kepada Jokowi.