Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mimpi Buruk Orba yang Terwujud, Jadi Ancaman Millenials

19 Maret 2019   21:18 Diperbarui: 9 Juli 2019   18:41 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mediaoposisi.com | Pengusung kepentingan

Berawal dari berbagai kontradiksi dan hilangnya kepercayaan publik yang sudah tak sanggup lagi diterima oleh hampir seluruh rakyat Indonesia tahun 1998 hingga lahirlah era reformasi sampai sekarang ini, bagaikan suatu mimpi buruk orde baru saat itu.

Berbagai skirimit yang berlangsung saat itu di eksekusi oleh berbagai aktivis dan berbagai kalangan, bahwa perubahan haruslah mutlak di proklamirkan demi menyelamatkan bangsa dan negara.

Dunia dibuat terbelalak karena pelaku utama sebenarnya yang menciptakan sejarah dikemudian hari itu adalah para Mahasiswa, dan secara politis baru di barengi dengan kalangan elite politik dan kalangan pengusung kepentingan.

Bicara andai saja, kalau saat itu tak ada aksi para Mahasiswa dan hanya kalangan elite politik dan pengusung kepentingan saja yang bersuara, maka tidaklah mungkin sejarah akan seperti yang kita jalani saat ini, jadi merekalah sebenarnya  yang menjadi penumpang reformasi saat itu.

Yang paling menonjol adalah para pengusung kepentingan, karena justru para penumpang gelap inilah yang berbalik menunggangi dan mengkhianati kemurnian perjuangan para Mahasiswa dengan berbagai macam cara untuk menjadi penguasa-penguasa baru di negeri ini.

Gerakan mereka sungguh tak terlihat hingga memasuki sendi-sendi kehidupan negara, para elite politikpun takluk oleh kecerdasan taktikal perang mereka.

Mereka ini adalah aktor tanpa bentuk yang tercipta dengan sendirinya karena situasi dan kondisi, akibat dari ribuan atau bahkan jutaan kepentingan yang saling beradu-padu.

Kita bayangkan saja, kepentingan dari satu orang, sekelompok, ataupun yang lebih besar lagi bertawuran satu sama lain. 

Refleksi prie GS | pengusung kepentingan
Refleksi prie GS | pengusung kepentingan
Inilah bahaya yang sesungguhnya di setiap negara manapun, karena faktor kepentingan inilah yang melahirkan segala macam bentuk hoax, propaganda, retorika dan sejenisnya.

Salah satu pengunci faktor kepentingan tersebut sebenarnya kalau di aplikasikan dengan sudut pandang yang lebih luas adalah prilaku media, apalagi semakin kedepan media ini semakin cyber, hitungan detik hanya butuh sebuah klik, dan ini tidak dapat dipungkiri lagi, bila media sudah ikut jatuh terseret ke tangan para pengusung kepentingan maka bisa habislah sudah riwayat suatu negara, media nan tajam itu, akan memicu pelatuk-pelatuk senjata pemusnah peradaban dunia.

Jadi nyatalah sudah mimpi buruk orba tersebut bisa jadi ancaman besar bagi masa depan NKRI yang kita cintai bersama ini.

***

@Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun