Mohon tunggu...
Sigit Haryadi
Sigit Haryadi Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta keadilan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Formula for Everything, Kali ini Giliran Saya Mencoba Membuatnya

15 November 2018   13:16 Diperbarui: 15 November 2018   13:16 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya telah membuat suatu website atau blog berjudul Harmony in Gradation: The Formula for Everything di alamat https://www.haryadi.org/

Diawali adanya keresahan ketika mengamati industri telekomunikasi seluler di Indonesia selama 15 tahun terakhir, dimana ada puluhan operator yang tidak sustainable  dan terpaksa bangkrut karena tidak kuat menghadapi persaingan yang sangat berat sebelah, dimana economic loss selama ini sudah mencapai ratusan triliun rupiah, maka akhirnya pada tanggal 28 April 2016, saya menemukan suatu rumus yang di awalnya saya namakan sebagai Haryadi Index. 

Rumus ini saya promosikan untuk menggantikan Herfindahl Index, suatu formula eksisting yang digunakan dalam bidang ilmu Hukum Ekonomi, yang dibuat oleh seorang profesor ilmu Hukum dari Amerika di tahun 1950. 

Tujuan Herfindahl Index adalah untuk mengukur Concentration Level atau kebalikan dari Competition Level, dimana jika ditemukan bahwa Concentration Level pada suatu industri selama suatu kurun waktu tertentu adalah sudah sangat tinggi, yang berarti Competition Level sudah terlalu tidak adil, maka Hakim Ekonomi dapat memutuskan untuk dilakukan merger atau penyatuan beberapa perusahaan yang memiliki market yang rendah, dengan tujuan untuk menyelamatkan aset perusahaan-perusahaan kecil yang tidak akan mampu lagi bertahan menghadapi persaingan yang sangat tidak adil. 

Tetapi sayangnya, selama ini rumus eksisting tidak mampu membuktikan bahwa jika dilakukan merger akan menurunkan Concentration Level  ( atau akan meningkatkan Competition Level), sehingga para Hakim Ekonomi ragu untuk mengambil tindakan. Di sisi lain, rumus saya terbukti akan memperlihatkan kondisi persaingan antar perusahaan atau pabrik di industri secara lebih akurat dan presisi.

Tiga bulan setelah saya menemukan Haryadi Index, baru menyadari bahwa rumus saya itu merupakan kombinasi dari Herfindahl Index dengan Gini Index, suatu rumus yang dibuat oleh seorang profesor ilmu sosiologi dari Italia pada tahun 1909, untuk mengukur tingkat ketimpangan penghasilan penduduk. 

Seperti halnya  Herfindahl Index,  maka Gini Index juga  bernasib sama, yaitu dikiritisi oleh para praktisi karena dianggap tidak akurat, tetapi dipertahankan oleh para akademisi, doktor-doktor dan profesor-profesor di perguruan tinggi di seluruh dunia. Ini adalah fakta yang saya temukan ketika mencoba mengkritisi Herfindahl Index dan Gini Index melalui jalur akademis. Maka sampai sejauh itu saya meyakini bahwa rumus saya bisa diterapkan pada tiga bidang ilmu: ilmu Hukum, ilmu Sosiologi, dan ilmu Ekonomi.

Beberapa waktu kemudian, lupa persisnya, saya mencoba menerapkan rumus saya pada bidang ilmu ke empat, yaitu ilmu Statistik, sebagai alternatif pengganti atau mungkin hanya suplemen terhadap rumus Pearson correlation, yang disusun pada tahun 1890n. Seperti halnya Herfindahl Index dan Gini Index, maka Pearson correlation juga banyak dikiritisi oleh para praktisi karena dianggap tidak akurat, bedanya adalah sudah banyak  akademisi, yang membuat rumus baru sebagai alternatif pengganti Pearson correlation.

Kemudian, lupa juga persisnya, saya mencoba menerapkan rumus saya pada bidang ilmu ke lima, kali ini adalah bidang ilmu keahlian saya sendiri, yaitu teknik Telekomunikasi, persisnya terkait dengan pengelolaan resource di jaringan 5G dengan tujuan pengendalian dan peningkatan kinerjanya. Karena diterapkan pada bidang keahlian sendiri, maka saya menjadi lebih paham filosofi dan fundamental dari rumus saya, dan lalu sejak itu saya gantikan namanya menjadi Harmony in Gradation. Penggunaan kata the harmony adalah karena saya terinspirasi dengan filosofi Herfindahl Index yang berkeinginan mengukur tingkat keadilan kompetisi di suatu industri, sementara kata the gradation adalah karena saya terinspirasi dengan filosofi Gini Index yang berkeinginan mengukur tingkat ketimpangan pendapatan penduduk. Seperti sudah saya sebut di depan, rumus saya tanpa saya sadari sebelumya, adalah merupakan kombinasi dari Herfindahl Index dan Gini Index. Dan, sejak saat itu saya mulai yakin bahwa Harmony in Gradation adalah merupakan the Formula for Everything, yaitu suatu rumus yang dapat diterapkan pada semua cabang ilmu dan kehidupan.  Alasan bahwa Harmony in Gradation adalah merupakan the Formula for Everything, karena hanya rumus yang mengandung sekaligus dua unsur yang bertentangan, yaitu the Harmony dan the Gradation, yang bisa menghasilkan hasil perhitungan yang secara cermat, akurat dan presisi merepresentasikan nature atau properti dari suatu kejadian atau suatu sistem, yang dalam ilmu matematika dinamakan sebagai suatu union atau juga sebagai variabel acak.

Ada tiga cara penerapan Harmony in Gradation menjadi the Formula for Everything, pertama adalah langsung menggantikan formula eksisting, kedua adalah hanya untuk mengukur Harmony Level dari suatu union atau variabel acak, dan ketiga adalah melakukan revisi pada rumus eksisting sedemikian hingga rumus barunya sekaligus memiliki dua unsur yang bertentangan yaitu the harmony dan the gradation. Sejauh ini di website saya, telah saya buat 14 kalkulator internet. Kalkulator - kalkulator ini dipromosikan untuk digunakan pada: ilmu Hukum (menggantikan Herfindahl Index), Sosiologi & Ekonomi (menggantikan Gini Index), Statistik (alternatif lain dari Pearson correlation), Teknologi Informasi (merevisi rumus Claude Shannon), perpajakan (tidak ada rumus eksisting), teknik Telekomunikasi (tidak ada rumus eksisting), ilmu Astronomi (sebagai suplemen rumus Keppler) dan lain-lain.  

Sekarang, selama masih hidup sehat, saya masih ingin mengembangkan terus Harmony in Gradation. Saya berharap apa yang telah saya lakukan dua setengah tahun ini, dan berharap masih berlanjut, ada manfaatnya bagi dunia, bagi Indonesia, dan bagi kehidupan manusia yang lebih baik di masa depan. Sebagai pria yang sudah berumur hampir 60 tahun, dalam falsafah Jawa disebut suwidak yang artinya sampun wayahe tindak yang artinya sudah waktunya pergi, saat ini tidak lagi mempunyai ambisi jabatan, harta dan popularitas, dan melakukan segala sesuatu hanya untuk supaya punya tinggalan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun