Thomas (Samiyono, 2011:29) menjelaskan bahwa konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antara nilai-nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam individu maupun hubungannya dengan orang lain. Konflik merupakan bagian dari proses interaksi yang dinamis. Konflik juga menandakan bahwa kehidupan sosial yang dijalani oleh seseorang mengalami perkembangan.Â
Di Indonesia kita hidup berdampingan dengan individu yang berasal dari agama, suku, ras, dan etnis yang berbeda. Maka potensi munculnya konflik juga semakin tinggi. Sehingga masyarakat bisa ikut proaktif dalam menyelesaikan konflik dan krisis yang terjadi, masyarakat juga bisa ikut andil memberikan penyelesaian terhadap konflik yang terjadi.
Konflik dapat terjadi di semua kalangan dan aktivitas. Apalagi dalam dunia sosial pertentangan dan perbedaan pendapat sangatlah mungkin terjadi. Untuk itu, muncul manajemen konflik yang berguna dalam mengatasi konflik yang ada.Â
Konflik harus diselesaikan oleh semua pihak. Semua pihak harus menyadari setiap kesalahan dengan tidak menghakimi, dapat dengan menegur dan memberikan pendapat dengan menyertakan pernyataan yang benar serta saran secara baik-baik terhadap pihak yang bersangkutan.Â
Pengelolaan konflik juga sebaiknya didukung oleh semua stakeholder termasuk Netizen yang diharapkan mampu menggunakan media sosial secara bijak dan bertanggung jawab atas apa yang di sebarkannya serta tidak mudah terpancing informasi yang beredar di media sosial.
Sarah Nurmu'minah_Mahasiswa Universitas Siber Asia