Mohon tunggu...
Kapitha Indonesia
Kapitha Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Baik

Orang Baik dan suka menulis, mudah bergaul dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Covid-19 Pandemi Biasa atau Perang Biologis?

19 Juli 2021   09:16 Diperbarui: 19 Juli 2021   09:25 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan apdate data liputan6 edisi Minggu 18 Juli 2021: 2.877.476 Positif Covid-19, Sembuh 2.261.658, Meninggal 73.582.

Sementara data penambahan kasus di setiap negara dalam beberapa hari kemarin. Di posisi teratas Inggris mencatat tambahan kasus baru sebanyak 54.674 orang. Di bawah Indonesia adalah India 41.283, lalu Brasil 34.339 dan Rusia 25.116.

Ibarat ini perang kita kalah, sudah banyak korban jiwa, baik yang terpapar maupun yang meniggal dunia. Sementara kelihatan pemerintah belum juga serus. Wajar mereka ngomong suda terkendali, padahal kenyataan tidak.

Jika Pandemi covid dianggap perang biologi maka bisa diterapkan darurat militer. Semua diambil alih militer. Hadapi pandemi dengan strategi militer.

Selain militer ada juga kekuatan dari Rakyat termasuk tokoh-tokoh agama, mungkin kita butuh seruan resolusi jihad dari ormas islam NU dan Muhammadiah, seperti resolusi jihad ketika hadapi tentara sekutu di Surabaya. Hanya saja jihad kali ini bukan lawan penjajah tetapi pendemi covid19.

Namun hal ini dianggap pandemi biasa, maka kita rakyat Indonesia mungkin hadapi dengan biasa-biasa juga.

Tetap ikhtiar, dengan mengikuti protokol kesehatan. Selebihnya jangan lupa berdoa.  Semoga kita bisa selamat dan terhindar dari pandemi covid19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun