Mohon tunggu...
Kapitha Indonesia
Kapitha Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Baik

Orang Baik dan suka menulis, mudah bergaul dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik, Antara Suka dan Benci

5 Februari 2018   16:17 Diperbarui: 5 Februari 2018   16:50 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Sidra Sofyan

Dari sejarahnya, kata Politik memang kata yang kontroversi bahkan horor dikalangan masyarakat. Banyak yang menyukai dan banyak pula yang membencinya, apalagi memasuki tahun politik.

Di tahun politik sasarannya bukan hanya para Kandidat yang menyalonkan diri untuk maju dalam pemilu, atau masyarakat karena banyak janji-janji kandidat sebelumnya yang tidak terpenuhi, tetapi kata politik juga menjadi sasaran cemohan dalam kehidupan masyarakat. seperti itulah.

Sebenarnya apa sih Politik ?
Definisi politik memang sangat luas. Karena itu, para ahli mengalami kesulitan untuk menyepakati batasan politik.

Meskipun bagitu, tetapi setiap orang pasti punya persepsi atau pandangan berbeda tentang politik. Kita lihat politik seperti didefinisikan beberapa ahli sebagai ilmu pemerintahan, pembuatan keputusan bersama atau penyelengaraan kekuasaan hingga ilmu tentang negara.

Lalu bagaimana persepsi atau pandangan politik menurut para kandidat. Mugkin politik bagi mereka adalah pendidikan geratis ? kesehatan gratis ? pemerataan pembangunan ? dan lain-lain, yang meskipun itu hanya janji-janji sampah.

Sedangkan sebagian besar masyarakat berasumsi lain, bahwa politik identik dengan kata "kotor" yang didefenisikan dengan, kesukaran, kekacauan, kekerasan, penipuan, kecurangan, kebohongan dan sebagainya.

Seperti itulah realitas politik dalam kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, saya tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa, apalagi menyalahkan kata politik itu sendiri.

Menurut saya, kita sepakat saja bahwa politik itu bukan kata-kata yang kotor atau banyak janji-janji dari para kandidat yang tidak terpenuhi, tetapi politik dipahami sebagai alat atau sarana untuk bagaimana kita menjaga ketentraman, ketertiban, keamanan dalam kehidupan bersama, bahwa semua yang kita lakukan sesungguhnya untuk kepentingan bersama, kepentingan rakyat maksudnya, sebagimana tujuan kemerdekaan kita yaitu 'kesejahteraan dan kemakmuran Rakyat Indonesia'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun