Mohon tunggu...
Kapitha Indonesia
Kapitha Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Baik

Orang Baik dan suka menulis, mudah bergaul dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membaca Geopolitik di Pasifik

31 Januari 2018   00:11 Diperbarui: 31 Januari 2018   00:14 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : nationalinterest.org

Geopolitik pada dasarnya menekankan aspek geografi sebagai ruang hidup, dimana ruang hidup adalah sumber daya, sumber daya adalah energi dan ekonomi, energi dan ekonomi adalah kekuatan.

Dunia telah mengalami proses perubahan situasi global yang ditandai dengan pergeseran hegemoni negara-negara Barat menuju pada kebangkitan ekonomi negara-negara Timur. 

Perubahan situasi geo-politik tidak terlepas dengan 'pertarungan' penguasaan sumber daya alam energi dan pangan. Situasi itu juga akan ditandai dengan munculnya aktor non negara seperti Terorisme dan Gerakan Sparatisme yang dapat mengancam stabilitas keamanan suatu negara.

Banyak yang menganalisis bahwa selain ekonomi militer Cina akan menjadi kekuatan baru di kawasan Asia Pasifik, tetapi dengan kehadiran Amerika Serikat di Asia Pasifik suhu politik mulai berubah. Bagi Cina Amerika adalah ancaman serius yang dihadapi Cina. 

Amerika Serikat dinilai memiliki potensi yang paling besar untuk menjadi ancaman bagi keamanan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, hal itu dilihat pada perhitungan kekuatan militer AS dan kesiapan operasionalnya, terutama kemampuannya untuk melakukan kontrol dimensi-dimensi penting pertahanan dan keamanan wilayah serta senjata-senjata strategis. 

Intervensi AS sebagai negara super power di kawasan jangan lihat semata-mata haya pada ancaman geopolitik saja, tetapi juga terkait erat pada perebutan sumber daya alam (SDA), sumber daya strategis (SDS), jalur jalur strategismiliter, logistik militer serta perdagangan, dan juga ancaman terkait unsur ideologis.

Selain memantau terus Laut Cina Selatan, tanpa terkecuali AS pasti memantau juga dinamika politik di Indonesia, terutama kontrol terhadap titik-titik strategis di wilayah Indonesia, yang pastinya dari berbagai aspek, AS mampu memberikan tekanan-tekanan politik terhadap Indonesia.

Dahulu hingga sekarang Indonesia itu selalu menjadi incaran kekuatan asing, salah satunya adalah Amerika Serikat, ada sebuah dokumen dari US National Security Council pernah menerbitkan National Securities Studies Memorandum 2000, yang disupervisi oleh Henry Kissinger, yang menyinggung bahwa 13 negara yang mendapat perhatian khusus dari AS dalam segi politik dan kepentingan strategis. Salah satu negara itu adalah Indonesia. Indonesia disorot karena di wilayahanya ada potensi penghasil sumber daya alam strategis.

Sebagai negara besar dan strategis, Indonesia secara geo-politik akan menghadapi juga kepentingan negara-negara terdekat di ASEAN-Pasifik, yang punya kepentingan di kawasan.

Kondisi geografi Indonesia yang terbuka menjadi peluang bagi negara lain masuk dan melakukan aktivitasnya di wilayah Indonesia, seperti Pencurian ikan, perompakan, penyelundupan, peredaran narkotika, perdagangan manusia, eksploitasi ilegal sumber daya alam seperti kayu, produk kayu dan kertas merupakan bentuk-bentuk ancaman terhadap kehidupan masyarakat dan berdampak pula pada kerugian ekonomi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun