Mohon tunggu...
Sidik Awaludin
Sidik Awaludin Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relations Writing

[Penulis Freelance, Menyajikan tulisan asumsi pribadi Berdasarkan Isu-Isu hangat]. [Motto: Hidup Sekali, Berarti, lalu Mati.]

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kedatangan Diplomat Jerman ke Petamburan, Menjadi Sebuah Pertanyaan?

28 Desember 2020   20:14 Diperbarui: 28 Desember 2020   20:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.aa.com.tr/

Kali ini saya akan membahas mengenai kedatangan beberapa orang, dari Diplomat Jerman di Indonesia menuju Petamburan secara sembunyi-sembunyi menuai respon tanggapan netizen, khususnya bagi mereka yang mengikuti perkembangan dinamika politik dan hukum di tanah air. Hal ini tentu memperkuat teori saya, bahwa sudah pasti akan ada agenda khusus yang sedang direncanakn untuk menggerakkan aksi lanjutan dari tewasnya enam orang laskar ormas tersebut. 

Kalau saya mengamati secara keseluruhan, berkenaan langkah dan tindakan yang dilakukan oleh para anggota Diplomat Jerman ini. Menurut saya, Jerman merupakan salah satu negara yang mempunyai history rekam jejak digital yang buruk mengenai berbagai permasalahan internal di macam-macam negara. Termasuk di Suriah, Jerman juga pernah melakukan pertemuan dengan petinggi demo di Hongkong beberapa waktu belakangan, yang membuat murka para pejabat tinggi di China.   

Ketika beberapa anggota diplomat Jerman, yang berkunjung dengan cara sembunyi-sembunyi ke markas Efpei. Kemudian ada salah seorang jubir ormas tersebut yang bernama Munarman, yang turut berperan untuk menyebarkan informasi belum tentu kebenarannya kepada media, Munarman membangun narasi kalau dibalik tragedi tewasnya enam orang laskar Efpei sudah menjadi perhatian dunia internasional. Kemudian pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri meminta Kedubes Jerman untuk mengklarifikasi mengenai tersebarnya berita datangnya anggota diplomat Jerman secara diam-diam ke markas Efpei. 

Kedubes Jerman pun awalnya tidak mau merespon pemberitaan yang sudah tersebar luas tersebut, sesudah dipaksa untuk berbicara oleh Menlu Indonesia akhirnya barulah mereka bicara. Diplomat Jerman, memberikan jawaban kalau kedatangan mereka ke markas Efpei itu hanya sebatas untuk mencari informasi mengenai jalur demo yang akan dilaksanakan oleh Efpei. Jawaban itu menurut saya cukup membingungkan memang, bagaimana bisa seorang Diplomat dari negara besar mencari informasi mengenai hal yang menurut saya tidak penting. 

Mengapa anggota Diplomat itu, tidak mencari informasi mengenai jalur demo tersebut kepada pihak kepolisian, tetapi justru dengan mengunjungi markas pimpinan Efpei? Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya seperti saya, Apa hubungannya Jerman dengan Efpei? Apakah Jerman sekarang menjadi pendukung Efpei, seperti disaat mereka sedang mendukung demo-demo besar di Hongkong itu? Apakah terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara Jerman dengan Efpei, berkaitan dengan situasi panas di Jakarta sekarang ini? 

Isu-isu seperti inilah, yang menurut saya harus segera diselidiki oleh Menteri Luar Negeri dengan para jajarannya. Jangan sampai terjadi, ada negara asing yang ikut serta dalam mencampuri masalah internal di dalam negara kita. 

Apalagi jika yang berkaitan dengan organisasi keras semacam Efpei, karena nanti informasi yang akan disebarkan di medsos akan mereka pelintir dan dijadikan sebagai bentuk dukungan kuat dari Jerman terhadap mereka. Kelompok ini kemudian, akan terus-menerus membangun persepsi kepada pengikutnya kalau keberadaan mereka saat ini didukung penuh oleh negara luar seperti Jerman.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun