Mohon tunggu...
SiBengalLiar
SiBengalLiar Mohon Tunggu... Novelis - "Time heals, I believe it's a matter of time for Allah to grand you one miracle.." - Hanum Rais-

"Rencana Allah lebih indah daripada rencanaku.."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Smells Like Youth Spirit @2012!

30 Desember 2011   14:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah memasuki detik-detik pergantian tahun baru. Dua hari lagi kita sudah berada di tahun 2012. Malam pergantian tahun akan dilewatkan dalam suasana gegap gempita, perayaan pesta pora dengan mabuk, atau bahkan dalam heningan khusus sambil menangisi dosa-dosa selama setahun. Semua kembali kepada pola hidup masing-masing.

Resolusi. Bisa saja dengan membuat rencana baru yang lebih matang atau ingin kembali mengenali diri. Mulai berkenalan dengan diri lagi lalu memasuki fase di mana seseorang menenggelamkan diri pada momen-momen ketika merasa jatuh-bangun dan mulai bangkit kembali.

Banyak hal yang bisa kita maknai dari momen-momen penting yang sudah berlalu itu. Banyak cerita tertinggal di kenangan yang menjadi hak penuh masa lalu.

Masa sekarang adalah milik kita. Dan masa depan adalah hari ini.

Saya jadi ingat, (kamis/29 Desember) ketika saya mengikuti kegiatan ospek di diklat sekolah saya yang baru. Ada banyak karakter dan sifat unik dari beberapa teman baru saya. Beragam! Karena dari beberapa jenis latar belakang dan kultur daerah yang berbeda.

Di sana, kita bercampur baur antara senior dan junior.

Semula asyik-asyik saja saat mengikuti beberapa kegiatan yang sudah diatur. Meski saya terlambat dan diperintahkan untuk mengelilingi dua kali lapangan. Saya harus optimis. Ini sportifitas namanya.

Ya, dengan kalung cokelat dan kepang lima. Saya berlari penuh semangat sambil melihat ke arah teman-teman baru yang melambai-lambaikan tangan memberikan semangat.

Senyum saya mengembang sempat terbersit keraguan untuk berteman dengan mereka. Meski saya sudah membuka mindset saya untuk menegur mereka satu-satu dan memberikan salam hangat di awal pembicaraan. Saya masih takut dengan beberapa momen terdahulu. Oh, Tuhan. Apakah sudah melupakan diri saya yang lalu?

Kenapa saya menjadi takut membuka ruang pertemanan baru dengan sahabat baru tentunya. Saya takut mereka 'melukai' saya. Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun