Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konspirasi Global, Judul yang Tidak Nyambung

29 Mei 2020   11:45 Diperbarui: 29 Mei 2020   15:44 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebanyakan orang tidak nyambung ketika saya menggunakan istilah "ideologi uang".  Latar belakang kejadian semua ini.  Itulah dalangnya. semata karena Ideologi Uang tadi. Inilah yang melatarbelakangi kenapa ini semua bisa terjadi. Bukan hanya kejadian ini, tapi pada banyak kejadian lainnnya. Kejadian pada panggung-panggung lain di dunia, di negeri ini. (Itulah mengapa selama ini saya konsisten menjadi golput). 

Lalu?

Saya hendak mengatakan bahwa pada hakikatnya, Ideologi Uang itu bertolak belakang dengan Ideologi Ketuhanan. Itu garis besarnya. Highlight.

Maksudnya?

Ideologi uang artinya seseorang akan mau melakukan apa saja, menjual apa saja, bahkan "ideologinya" sendiri akan dijualnya hanya demi mendapatkan uang.

Bila sudah berbicara Ideologi Uang, itu berarti meniadakan konteks negara atau organisasi apapun. Semua berlatarbelakang uang, hanya demi uang.  Demi kebutuhan, kecukupan dan kepuasan mendapatkan uang. Itulah sesungguhnya yang sedang terjadi.

Relevansinya?

Ya, ini adalah soal Tuhan, maksud saya berkaitan dengan persoalan Ketuhanan.

Makin tidak nyambung?

Ya, begini. Ini persoalan cinta akan dunia yang melanda pada diri seseorang (dan  banyak orang). 

Betul, pelakunya begitu, mereka yang cinta dunia kebangetan, korbannya juga begitu, mereka yang sangat cinta dunia. Mereka yang rakus akan dunia. Kerakusan yang semakin meng-global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun