Aku tak hendak menulis soal politik. Keseringan ngomong soal politik kadang bikin diri ini makin... aahhh sudahlah. Susah aku memilih kata-kata. Â Tapi.. yaaa.... Â nyatanya politik ini selalu mengusik. Bayangkan, gara-gara politik, lalu 90 Â meninggal 374 masuk rumah sakit. Entah, besok mungkin bertambah lagi cerita yang akan bikin hati ini makin terenyuh, sedih rasanya. Marah, tentu saja.Â
Marah kepada mereka yang sedang duduk dalam kekuasaan, mereka yang membuat aturan permainan, mereka yang semua terlibat di dalamnya. Mereka yang menjadikan mereka menjadi kelinci percobaan dalam melaksanakan perhelatan yang hanya demi kepentingan mereka  dengan aturannya yang masih kadar coba-coba.  Tapi bukan kelinci yang menjadi korban. Mereka adalah manusia, saudaramu sendiri, pendukungmu sendiri, pengikutmu sendiri, rakyatmu sendiri. Mereka,  bapak yang mempunyai anak dan istri. Anak yang mempunyai ibu bapak, adik dan kakak. Mungkin juga ada wanita yang menjadi korban yang masih mempunyai anak kecil yang perlu diteteki.
Begitulah, meski tak mestinya begitu.
Mau nulis apa lagi yaa?Â
Yaaa, sudahlah. Mengertilah. Kita di sini semuanya sudah mengerti. Tahu sama tahu. Meski ada yang pura-pura tidak tahu, tak tahulah aku.
Tapi kalian baca sendiri saja beritanya.Â