Di lapak tetangga sebelah, Yai dapat cerita. Maka jadinya sekarang ini ada cerita. Begini ceritanya. Ceritanya tadi Yai kasih komen soal "10 orang ayah yang paling" Â
Lantas dengan maksud bergurau yang serius  di sana Yai bilang, "Coba tadi nulisnya sampe no 11, tentu Yai Baaelah masuk dalam cerita". Hahahahahhaha (benar ketawa), meski di sana Yai tulis "ihik ihik ihik". Hahahahahhahahhaaha! (jadi ketawa lagi deh...!)
Lantas apa tanggapan si tuan lapak sana?
"Wah, nggak bisalah. Saya kan belum kenal luar-dalam. Nggak mau dong, masukkin orang sembarangan".
Hhahh?! "orang sembarangan"???Â
Hahahahahhahahahaha (ketawa lagi, bener nih, bener ketawa bener-bener!)
Memang, tak "sembarang orang" bisa memenuhi kretiria suatu "kepalingan", apalagi hal bersifat subjektif. Misalnya dalam penelitian teman Yai tadi.
Tapi, tapi nih.... kalau Yai dibilangin orang sembarangan??? Â (Hiks!)
Yyaaa.........
.......
.....