Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Humor

Seri #11 Humor Politik: Tips Menurunkan Garis Kemiskinan

13 April 2019   20:00 Diperbarui: 13 April 2019   20:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bagaimana menurunkan garis kemiskinan, ini sebenarnya bukan issue baru.  Tapi, issue ini selalu berulang, tak bosan untuk selalu diangkat dalam debat-debat di televisi. Apalagi, di musim debat Pilpres sekarang ini. 

Kemiskinan, ini adalah bagian dari issue ekonomi.  Topik yang memang paling sering diusik pihak penantang (oposisi) sampai diobrak-abrik hingga bikin panik petahana yang memang sedang terbebani kewajiban membangun ekonomi rakyat.

Issue kemiskinan ini, oleh pihak oposisi sengaja diangkat sebagai upaya mereka untuk menjatuhkan harga diri pihak lawan. Dan lucunya, dengan issue yang sama, soal kemiskinan ini, ini juga digunakan petahana untuk mengangkat derajat dirinya. 

Sebetulnya, data soal kemiskinan ini dapat diketahui angkanya dari kantor statistik.  Dari lembaga inilah parameter kemiskinan ditetapkan. Bagaimana yang namanya miskin itu dan  berapa jumlah masyarakat yang masuk dalam garis  kemiskinan,  itu semua adalah soal yang dibuat kantor statistik  dan lucunya akan dijawab sendiri oleh kantor statistik ini.

Maka pula, persoalan angka kemiskinan ini dengan mudah pula diatasi oleh kantor statistik  tadi, yakni dengan cara menurunkan angka yang menjadi ukuran standar kemiskinan itu sendiri, menetapkan angka yang serendah-rendahnya yang menjadi target kelayakan penghasilan rakyat sehingga dengan demikian  yang tadinya miskin itu akhirnya dengan sendirinya  terkeluarkan dari garis kemiskinan.

Anda mengerti?

Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun