Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filosofis Kesabaran: Antara Batas dan Tiada Batas

17 Februari 2019   09:12 Diperbarui: 17 Februari 2019   13:37 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KESABARAN, ADAKAH BATASNYA?

Kesabaran..?!

Sabar itu ada batasnya atau tidak?

Lalu, apa pula batas kesabaran itu ?

Kapan atau sampai di mana sabar itu berakhir ?

*

KESABARAN, ANTARA ADA BATAS DAN TAK ADA BATAS

Kesabaran itu boleh dikata ada batas, bisa pula dibilang tak ada batasnya.

Kesabaran seseorang terhadap "tekanan" dari luar, sesungguhnya lebih ditentukan oleh diri atau dari dalam diri orang itu sendiri. Ini berkenaan dengan "kemauan" orang itu sendiri untuk berlaku sabar. Jika ia mau sabar, maka ia sabar, jika dia tidak mau sabar, maka ia jadi tidak sabar.

Bila seseorang melapangkan dadanya (memiliki dada yang lapang), daya tampung dadanya besar, maka seberapa pun besar dan derasnya "serangan' yang datang, maka ia tetap saja tidak akan mudah untuk terpancing, tidak spontanitas memberikan reaksi. Tidak seperti api yang disiram bensin!.

Jadi sebenarnya kesabaran itu ada batasnya apa tidak?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun