Mohon tunggu...
Bagas Aji
Bagas Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kimia FMIPA UNS

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Korean Wave dalam Dunia Bisnis dan Hiburan

27 Oktober 2021   11:58 Diperbarui: 27 Oktober 2021   12:12 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, dan aktivitas yang dapat menjadi penghibur hati saat susah atau sedih. Bentuk-bentuk dari hiburan dapat berupa permainan video, film, opera, drama, olahraga, dan musik. Musik merupakan salah satu contoh dari hiburan yang sangat digemari oleh kalangan usia khususnya para remaja.

Dari berbagai macam genre musik yang ada di Indonesia, musik K-pop menjadi genre musik yang belakangan ini sering menduduki top charts di Indonesia maupun di luar negeri. Korean pop atau yang lebih dikenal dengan K-Pop adalah genre musik popular yang berasal dari Korea Selatan. Biasanya musik-musik K-Pop terinspirasi dari jenis gaya musik lainnya seperti musik pop barat, rock, jazz, R&B, electronic, dan hip-hop.  

K-Pop sendiri masuk dalam Korean Wave atau Hallyu. Korean Wave atau Hallyu merupakan istilah yang diberikan untuk budaya popular Korea Selatan dengan memadukan kehidupan kebudayaan tradisional dan kebudayaan modern Korea melalui film, musik, gaya hidup, dan acara hiburan lainnya di televisi korea seperti drama korea dan reality show. Korean Wave tidak hanya memasarkan budaya Korea Selatan saja tetapi juga mampu memasarkan produk-produk komersial dan pariwisata kepada masyarakat di berbagai negara.

Di Indonesia sendiri penyebaran Korean Wave di mulai sejak tahun 2002 dengan ditayangkannya drama korea perdana Mother's Sea di pertelevisisan Indonesia. Sejak saat itu, budaya Korean Wave mulai menyebar di Indonesia dan disusul pada tahun 2011 munculah program televisi di Indonesia yang menayangkan musik mingguan Korea Selatan yang menyebabkan masyarakat semakin mengenal adanya boyband dan girlband. Sampai sekarang musik K-Pop atau K-Drama sudah menjadi hal yang lumrah jika kita temui di jalan, mall, dan di pertelevisian Indonesia.

Musik yang easy listening dan gerakan dance yang energik menjadikan K-Pop mudah digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain K-pop, K-Drama juga mengikat masyarakat Indonesia karena memiliki alur cerita yang menarik dan didukung dengan pesona visual dari para aktor dan aktris dari K-Drama yang membuat masyarakat Indonesia sangat menggemarinya. Merebaknya musik K-Pop dan K-Drama ini membuat brand-brand produk barang atau jasa menggunakan para artis Korea untuk menjadikan brand ambassador dari produk atau jasa mereka. Hal ini mebuat para artis dan talent-talent di Indonesia merasa terancam dan harus bersaing lebih untuk mendaptakan perhatian dari brand-brand yang ada di Indonesia. Selain para artis lokal, barang produksian lokal juga harus siap bersaing dengan barang-barang yang datang dari negeri gingseng tersebut.

Hal ini dapat menimbulkan masalah karena Indonesia bisa menjadi sasaran empuk target pemasaran perusahaan-perusahaan dari Korea Selatan. Hal itu bisa menjadikan Start-up yang di Indonesia menciut dan takut bersaing dengan perusahaan yang berasal dari Korea Selatan.

Untuk meghadapi masalah ini masyarakat harus pintar-pintar memilih dan memilah produk-produk yang ada dengan bertujuan untuk mendukung produk lokal, tentu juga hal ini membuat perusahaan lokal tidak gulung tikar dan menguatkan kekuatan perusahaan lokal. Selain masyarakat, pemerintah juga ikut andil dalam mengatur penyebaran produk yang datang ke Indonesia dan memperluas penyebaran produk dari lokal ke mancanegara. Perusahaan lokal juga harus meperiklankan produk atau jasa mereka dengan menggunakan artis atau talent dari Indonesia. Karena hal ini bisa membuat peruntungan antara perusahaan lokal dengan artis lokal. Selain itu para artis lokal juga harus memperasah kemampuan mereka agar bisa diterima di masyarakat Indonesia, tetapi tidak hanya membuat sensasi namun harus menunjukkan keunggalan skill atau kemenarikan dari artis itu sendiri.

Peran masyarakat tetap menjadi hal yang sangat penting dan tak tergantikan dalam hal bisnis dan marketing di Indonesia. Namun, pemerintah juga bisa ikut mengatur masyarakat agar mampu menjalin peningkatan kualitas bisnis bagi para pembisnis lokal. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun