Mohon tunggu...
Rachmat Ariyanto
Rachmat Ariyanto Mohon Tunggu... Politisi - Tidak Hitam Putih

Kepala BPPM-DA Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada So Dekat, are u Ready Demokrat ?

31 Januari 2021   03:25 Diperbarui: 31 Januari 2021   03:36 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mamat & Panji Demokrat

Sore ini, BIP mesengger Mamat kedatangan pesan dari beberapa kolega di Partai Demokrat (Mas Barep, WK Napoleon, Hairul dan lainnya), “Bang Mamat udah mau Pilkada neh, petunjuk ?”. Pesan yang akhirnya membuat Mamat “ngeh” bahwa di Gedung Wakil Rakyat Senayan sedang berlangsung pembahasan revisi Undang-Undang Pemilu dimana Pilkada DKI Jakarta termasuk salah satu pokok bahasan.

Ingatan Mamat melambung ke masa silam saat menjadi tim inti (Sekretaris DPC Demokrat Jakarta Timur) Pilkada DKI 2012 dan 2017. Mamat mengingat kesamaan yang terjadi dalam dua momentum pilkada itu. Kesamaan pertama yaitu sama-sama mencalonkan Kader terbaik Partai Demokrat. Pilkada 2012 mengusung Mayjend (Purn) Nachrowi Ramli, SE (Ketua DPD Demokrat DKI) sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi incumbent kala itu Fauzi Bowo dan Pilkada 2017 mengusung Mas Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) tokoh muda partai untuk maju sebagai calon Gubernur didampingi Mpo Sylvi. Kesamaan kedua, bersama seluruh kader Partai Demokrat se DKI Jakarta sama-sama berjuang sepenuh sungguh untuk memenangkan kandidat dari rumah sendiri, dan kesamaan terakhir yaitu sama-sama menangis karena tak sanggup menerima kenyataan ketika menonton hasil quick count sesaat setelah pencoblosan.

Pilkada 2012 Foke Nara
Pilkada 2012 Foke Nara

Yang Lalu biarlah berlalu, mengutip bang Haji Oma “cukup satu kali kehilangan tongkat”, kecuali untuk partai Demokrat ada toleransi dalam konteks Pilkada bolehlah dua kali, namun jangan sampai tiga kali. Terlepas hasil keputusantentang waktu pelaksanaan pilkada DKI, maka keluarga besar partai demokrat harus memiliki cara pandang yang berbeda dalam perhelatan pilkada DKI kali ini. Mamat mengajak untuk menatapnya sebagai sebuah pertarungan agung ditengah positioning partai ditingkat nasional yang kurang menguntungkan bagi popularitas partai. Kemenangan di DKI harus diraih, Medan Merdeka Selatan harus diduduki sebagai sebuah pesan partai ini masih lapar dengan kekuasaan, ideologi dan visi misi partai untuk menyejahterakan rakyat serta efektifitas perkaderan partai hanya bisa diimplementasikan manakala kekuasaan berada dalam genggaman yang kemudian dijalankan sesuai dengan nilai-nilai partai Demokrat.

Pilkada 2017 AHY
Pilkada 2017 AHY

Berkaca pada dua pilkada yang telah dilalui oleh Partai Demokrat DKI Jakarta, memperlihatkan Demokrat tak kekurangan kader untuk disajikan keranah publik. Dua kandidat yang diusung masing-masing memiliki kapasitas dan kapabilitas ketokohan tak ternilai baik secara intenal maupun eksternal. Berdasar pengalaman Mamat kesalahan yang berulang terjadi pada saat itu terdapat missing link antara tim strategis maupun tim teknis. Tim Strategis dalam hal ini merupakan tim dibelakang meja yang bergerak dalam wilayah analisa, kajian, survey dan lain sebagainya, sedangkan tim teknis tentunya pemain dilapangan dalam hal ini struktur partai ormas pendukung lainnya. Secara sederhana Mamat simpulkan bahwa diperlukan orang kuat dan menguatkan guna memimpin kompetisi ini. Ketua Tim Sukses yang diberi kewenangan dan keleluasaan untuk dapat mengharmonisasi laju pergerakan diantara berbagai kelompok pendukung, Tidak boleh ada perasaan lebih berguna atau berkuasa sesama kelompok pendukung. Semua harus bergerak seirama sesuai dengan ayunan tongkat sang Ketua Tim Pemenangan.

Namun sebelum jauh melangkah membicarakan hal-hal lain, ada baiknya kita kembali kepada pokok persoalan landasan utama yaitu bagaimanakah cara pandang keluarga besar Partai Demokrat dalam menatap pilkada DKI yang sudah dekat. Mamat mengundang seluruh keluarga besar Partai Demokrat disegala lini diseluruh Indonesia untuk “start your engines”. Jadikan pilkada DKI sebagai kompetisi yang harus dikeroyok bersama-sama. Bangganya adalah kebanggaan bagi kita semua, begitupun malu-nya juga menjadi malu bagi semua. Mamat mengajak abang-abang, mpok-mpok, senior, junior untuk mulai berkontribusi melalui apapun seperti yang Mamat lakukan saat ini, untuk mengingatkan pada diri kita Pilkada So Dekat, How R U Demokrat ?

Hormat Mamat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun