Mohon tunggu...
Shyntako
Shyntako Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

A Cancerian woman who love her Taurus's son so much. I'm also a freelancer and blogger who love to write about culinary, travelling, financial, parenting, and daily life. And let's get connected https://www.yoayoproject.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Beli Asuransi Online Allianz OptimAll, eAZy Maksimal!

18 Januari 2022   23:53 Diperbarui: 18 Januari 2022   23:55 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meme Layangan Putus Tentang Asuransi

"Saya gak butuh asuransi!", kalimat seperti ini rasa-rasanya menjadi kalimat otomatis yang dilontarkan oleh setiap orang saat ditawari produk asuransi. Apakah kamu salah satunya? Dulu, akupun termasuk orang yang asal punya asuransi. Tanpa paham apa isi dan manfaatnya, hanya karena merasa sungkan ditawari oleh seorang teman kantorku.

Sampai suatu hari jauh sebelum ada virus Covid-19 dan pandemi merebak di seluruh penjuru dunia, saat sedang asik-asiknya liburan keluarga suamiku tiba-tiba mendadak pucat, muntah-muntah, dan demam. Kami pikir, ah paling juga hanya sekedar masuk angin. 

Tapi, 3 hari berlalu kondisinya gak juga membaik. Toh, selama ini kami gak pernah mengalami penyakit-penyakit yang serius. Suami terus muntah-muntah bahkan hingga demam. Akhirnya tepat pukul 9 malam hari aku memutuskan untuk membawa suami ke RS. 

Rejeki apa coba malam itu, gak hanya 1 laki-laki, ternyata 2 lelaki dalam hidupku saat itu harus dirawat inap bersamaan. Papa mungkin kelelahan dan kondisinya drop, suami pun ternyata didiagnosis mengalami ketoasidosis, kondisi komplikasi akibat diabetes. Saya harus bolak-balik kamar Papa dan suami. Lelah? Oh gak perlu ditanya!

Selang 2-3 hari kondisi papa membaik dan diperbolehkan untuk rawat jalan dan pulang ke rumah. Tapi, tidak halnya dengan suami yang nafasnya semakin pendek-pendek. Malam itu, dokter dengan nada tinggi terang-terangan menjelaskan ke suami bahwa kalau dia masih juga keras kepala gak mau dirawat di ruang ICU dia bisa mati. Otomatislah aku, mamaku dan mama mertua gak kuasa menahan tangis. Dokter pun merujuk ke RS lain yang memiliki fasilitas ICU lengkap.

Oh ya, suamiku ini belum punya BPJS apalagi asuransi swasta. Di RS pertama, biaya tagihan RS mencapai 15 hingga 20 jutaan dalam 3 hari. Karena kondisi urgent, kami pun gak pikir panjang segera memindahkan suami ke RS swasta kedua. Suami langsung ditangani dan dirawat di ruang ICU. Nafasnya sudah agak membaik. Namun, melihat biaya RS yang membengkak lebih besar hingga puluhan juta, keluarga besar pun memutuskan untuk memindahkan suami ke RS milik pemerintah yang biayanya lebih terjangkau. 

Duh Gusti, drama mencari RS pun dimulai, gak sedikit kami harus daftar antrian atau waiting list untuk masuk ruang ICU di RS milik pemerintah. Berbekal kenalanku dan kenalan mamaku yang seorang tenaga kesehatan di sebuah RS, akhirnya kami pun mendapatkan RS yang tepat. Singkat cerita, dirawat di ruang ICU dan rawat inap selama hampir 1 bulan ternyata bisa menyedot isi rekening hingga ratusan juta rupiah! Bayangin aja kalo di RS swasta, angkanya bisa menggembung berkali-kali lipat. Di titik inilah akhirnya aku insaf, ternyata kita butuh asuransi. 

Kisah-kisah seperti ini memang menjadi gambaran umum tingkat kesadaran asuransi di Indonesia yang ternyata masih memprihatinkan dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juli 2021, tingkat penetrasi asuransi mencapai 3,11%. Angka ini agak meningkat dibandingkan akhir tahun 2020 yang mencapai 2,92%. Hal ini bahkan masih jauh dari angka 10% dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia yang ratusan juta jiwa.

3 Alasan Kenapa Kita Wajib Punya Asuransi

Sering kaget gak sih ketika ada kabar di WAG sekolah, ternyata satu persatu teman or sahabat kita mengalami penyakit yang memerlukan penanganan serius bahkan beberapa harus tutup usia. Itu artinya, kini penyakit-penyakit kritis itu sudah mulai dialami oleh generasi yang lebih muda. Jadi, masih merasa gak butuh asuransi? Simak deh nih, alasan kenapa kita wajib punya asuransi:

  1. Sakit Atau Mati Gak Nunggu Tua. Kalau jaman dulu, penyakit-penyakit yang memerlukan penanganan serius seperti stroke, jantung, kanker biasanya terjadi di usia tua. Kini, banyak sekali generasi muda yang harus mengalami kondisi tersebut akibat gaya hidup yang gak sehat.
  2. Lebih Cepat Lebih OptimAll. Prinsip utama membeli asuransi itu lebih awal lebih optimal, karena di usia muda harga preminya jauh lebih murah dibanding usia tua.
  3. Daripada Buat Bayar RS, Uangnya Mending Buat Traveling. Ayo, siapa yang punya mimpi naik balon udara di Cappadocia? Nah, kalo sakit dan harus dirawat RS, biar asuransi kamu aja dong yang bayarin, jangan pakai uang tabungan kamu yang buat jalan-jalan. It's your dream loh, not her!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun