Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Seberapa Besar Validasi Orang Lain Memengaruhi Hidup Kita?

17 Mei 2023   15:56 Diperbarui: 27 Mei 2023   10:18 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Perundungan dari orang lain. (sumber: KOMPAS.ID)

"Your need for acceptance can make you invisible in this world. Don't let anything stand in the way of the light shines through this form." --Jim Carrey.

Salah satu karakteristik manusia adalah memiliki keinginan besar untuk selalu disukai oleh siapa pun. 

Dulu, pada awal mengenal sosialisasi, umat manusia memerlukan penerimaan oleh suku atau kelompok manusia lainnya untuk mempertahankan hidup.

Namun, di zaman sekarang, selain mematuhi hukum, rasa-rasanya kita tidak membutuhkan validasi orang lain untuk bertahan hidup---memang, validasi dari orang lain itu menyenangkan dan bisa menjadi jalan menuju peluang pada tingkat pribadi maupun profesional.

Tetapi, mengejar pengakuan itu sendiri sungguh menghabiskan energi, terlebih-lebih jika dilakukan dengan bertumpu pada kelemahan diri sendiri.

Jika ada sesuatu yang menghalangi kita untuk menjadi otentik, itu adalah saat rancangan hidup kita hanya bertujuan untuk menyenangkan orang lain, apa pun cara dan bentuknya. 

Meski sekilas tidak ada yang salah dengan tujuan tersebut, tetapi rancangan hidup itu dapat membuat kita tidak menghargai nilai-nilai diri karena adanya pengaruh dari penilaian orang lain---dan ini tentu tidak baik.

Terlepas dari kepercayaan masyarakat konsumeris, self-worth (berkaitan dengan penerimaan diri bahwa kita berharga dan memiliki nilai penting dalam hidup ini) benar-benar merupakan sesuatu yang menjadi keputusan untuk diri sendiri. 

Jika memutuskan bahwa nilai diri kita bergantung pada bagaimana orang lain memandang kita, kehidupan kita akan seperti budak karena tergantung dari apa yang "tuan" pikirkan tentang kita. 

Nah, ketika "tuan" terlepas dari usaha kita dan tidak lagi menyukai kita, harga diri kita akan menjadi hancur berantakan---menyedihkan, bukan?

Kebutuhan terhadap validasi dari orang lain telah menjadikan kita menjalani kehidupan yang sesungguhnya bukan milik kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun